Banjarbaru, BARITO – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Syaripuddin menyatakan dukungannya sekaligus apresiasi langkah anak muda yang berinovasi dan interprenensif dibidang perikanan, salah satunya Kelompok Budidaya Ikan Lele yang dikelola anak muda Banua di RT 29 Sungai Abit Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru.
Dukungan politisi PDI Perjuangan karib disapa Bang Dhin disela kunjungannya ke Kelompok Budidaya Ikan Lele tersebut, Sabtu (19/6/2021).
Saat bersama Kelompok Budidaya Ikan Lele, Wakil Ketua DPRD Kalsel ini menyatakan siap pihaknya nanti sampaikan pesan anak muda ke pemerintah, agar pemerintah memberikan perhatian kepada anak-anak muda yang berinovasi bahkan berkarya seperti memajukan sektor perikanan.
“Kita pasti mendukung apa yang dilakukan kelompok anak muda ini. DPRD akan minta ke pemerintah mendengarkan masukan yang menjadi kendala dalam budidaya ikan,” janjinya.
Karena itu kita patut apresiasi kepada anak muda yang mau usaha budidaya ikan, lanjutnya, sebab potensi perikanan di Kalsel sangat bagus dan ikan punya potensi pasar tersendiri di Kalsel, apalagi jenis Ikan Haruan, Lele, Patin, Nila dan lainnya, selain akan menjaga harga pasar, budidaya ikan juga akan menyerap tenaga kerja.
“Apalagi saat ini direncanakan ibukota negara bersebelahan dengan Kalsel, makanya dari sekarang anak muda mestinya sudah siap dengan potensi-potensi seperti itu,” imbaunya.
Syaripuddin menyatakan pihaknya siap menjembatani anak-anak muda yang mau berusaha dan kini ada banyak pihak siap memberikan pembekalan untuk membantu bisnis tersebut, karena dari segi ekonomi, sektor ini lah yang bisa menahan laju rontoknya perekonomian di masa pandemi Covid-19.
Diungkapkannya dari sisi pemerintahan, Pemerintah Provinsi Kalsel kini memproyeksikan pertanian dan peternakan dalam RPJMD Kalsel kedepannya.
Sementara itu Ketua Kelompok Pembudi Daya Ikan (Pokdakan) Mina Randung, Taufiq Hidayat menyampaikan keluhan yang dihadapi pembudidaya ikan seperti dialami kelompoknya, yakni sulitnya infrastruktur dan pemasaran ikan.
“Kami sangat kesulitan membawa hasil panen ikan ke luar terkendala infrastruktur,” ujar Taufiq.
Ditambahkannya kesulitan lainnya perlu adanya koneksi untuk pemasaran dengan skala besar.
“Kami juga terkendala harga jual yang rendah,” pungkasnya.
Rilis : DPRD Kalsel
Editor : Sopian