Dukung Pengembangan Jalur Bus Trans Banjarbakula, Komisi III DPRD Kalsel Pelajari Pengelolaan Transportasi Daerah Khusus Jakarta

Rombongan Komisi III DPRD Provinsi Kalsel studi komparasi ke DPRD Provinsi Daerah Khusus Jakarta untuk pengembangan jalur Bus Trans Banjarbakula.(foto : humasdprdkalsel)

Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendukung upaya pengembangan jalur Bus Trans Banjarbakula atau Teman Bus Banjarmasin yang kerennya disebut Buy The Servis (BTS) di Banua, seiring meningkatnya trend masyarakat Kalsel menggunakan transportasi publik tersebut, tentunya harusnya diimbangi dengan sistem pengelolaan transportasi yang baik.

Karena itu, komisi membidangi transportasi dan perhubungan ini studi komparasi ke DPRD Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) untuk mengetahui regulasi dalam pengelolaan transportasi di Jakarta, Jumat (30/8/2024).

Dikesempatan itu Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Kalsel, Gusti H Abidinsyah mengatakan mengingat Pemerintah Provinsi Kalsel sedang menambah jalur transportasi bus yang dikenal masyarakat dengan sebutan “Tayo Hijau”, maka pihaknya bersama mitra kerja mencoba melihat dari dekat pembangunan infrastruktur dan transportasi yang dianggap luar biasa dan berhasil dikelola oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

“Hal ini berkaitan erat dalam rangka mendukung langkah Pemerintah Provinsi Kalsel yang akan menambah jalur BTS yang awalnya empat jalur menjadi delapan jalur, meliputi wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar,” ungkapnya.

Politisi Demokrat ini menyebutkan, pertama, ada regulasi untuk mengatur masalah tersebut, kedua, pada tanggal 1 September yang akan datang, BTS kita akan lebih jauh menyebar di Kalsel, yakni pertama, arah dari simpang empat Banjarbaru akan sampai ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, kedua, dari Bati-Bati sekarang sudah sampai ke Pelaihari, ketiga, dari LIK langsung ke perkantoran gubernur, keempat, yang biasanya ke Handil Bakti itu sampai ke Anjir (Pasar).

Mantan birokrat ini berharap pemerintah kabupaten/kota yang mendapat perluasan jalur BTS ini bisa menyediakan feeder (angkutan khusus trayek tertentu) di wilayahnya masing-masing agar bisa terkoneksi hingga ke pelosok.

“Harapan kita ke depan, BTS ini bisa dikoneksikan dengan feeder-feeder yang disiapkan oleh kabupaten/kota masing-masing,” ujarnya.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalsel, H Mutaim menjelaskan, keberadaan BTS di Kalsel ini sudah menjadi tujuan utama dari masyarakat, karena dari hasil survei terbaru pengguna empat jalur BTS diketahui bahwa 86 persen pengguna sepeda motor itu beralih ke BTS dan 24 persen pengendara roda empat pindah ke BTS.

“Insyaallah pada 1 September menjadi delapan jalur, yang selama ini dari Banjarmasin ke Kilometer 17, kemudian dari Kilometer 17 ke simpang empat Banjarbaru. Nah sekarang dari Banjarmasin ada yang langsung ke Pondok Pesantren Darussalam,” ungkapnya.

Ditambahkannya untuk ke arah Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut juga diperluas jarak tempuhnya hingga ke Terminal Pelaihari termasuk yang ke Handil Bakti hingga ke Anjir Pasar.

“Yang selama ini BTS sampai di Bati-Bati, insyaallah 1 September sampai ke Terminal Pelaihari (Ambungan), termasuk yang dari Kilometer 6 sampai ke Handil Bakti akan sampai ke Anjir Pasar,” pungkas Mutaim.

 

Penulis/Editor/* : Sophan Sopiandi

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

BRGM Luncurkan Muatan Lokal Kurikulum Gambut di Kalsel

Supian HK Terima Penghargaan Nirwasita Tantra 2023, Ini Komitmen Bersama Menjaga Lingkungan Hidup

BEM UIN Antasari Deklarasi Damai Sukseskan Pilkada Serentak 2024