Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalsel, Jumat (11/4) siang, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) bekerja sama dengan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) menggelar diskusi bertema “Penyiaran Ramah Anak dan Perempuan”.
Baca Juga: Pelayanan Bank Kalsel Selama Ramadan 2025, Ini Jadwalnya
Diskusi yang digelar di salah satu Rumah Makan Jalan A. Yani tersebut nampak disambut hangat peserta khususnya jurnalis perempuan.
Apalagi kegiatan ini dirasa sangat penting dalam memperkuat literasi media dan perlindungan terhadap kelompok rentan, terutama perempuan dan anak.
Baca Juga: Pelayanan Bank Kalsel Selama Ramadan 2025, Ini Jadwalnya
Ketua FJPI Kalsel, Hj Sunarti, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk kepedulian bersama terhadap meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalsel, yang sebagian besar dilakukan oleh orang-orang terdekat korban.
“Media di Kalsel sudah mulai lebih ramah, terutama dalam hal perlindungan data pribadi korban. Tapi kita ingin lebih dari itu, kita ingin penyiaran juga ikut mengedukasi masyarakat,” ujar Sunarti.
Baca Juga: Pelayanan Bank Kalsel Selama Ramadan 2025, Ini Jadwalnya
Sunarti juga menyoroti kurangnya program televisi atau siaran yang dikhususkan untuk anak-anak.
“Selama ini program anak masih sangat terbatas, lebih banyak tayangan dewasa. Harapan kami, ada peningkatan kuantitas dan kualitas siaran anak agar lebih mendidik dan aman,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dilatarbelakangi oleh keprihatinan mendalam atas kasus dugaan pembunuhan yang menimpa seorang jurnalis perempuan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pelayanan Bank Kalsel Selama Ramadan 2025, Ini Jadwalnya
Kasus tersebut menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi perempuan dalam profesi jurnalisme. “Perempuan, apalagi jurnalis, sangat rentan. Jangan sampai ada lagi Juwita-Juwita lainnya. Kita harus terus kawal kasus ini sampai tuntas, dan jangan pernah patah semangat,” tegas Sunarti dengan penuh haru.
Sementara Komisioner KPID Kalsel, Marliyana menyatakan komitmennya untuk terus menggandeng berbagai pihak dalam menciptakan ruang penyiaran yang inklusif dan aman bagi semua lapisan masyarakat, khususnya anak-anak dan perempuan.
Baca Juga: Pelayanan Bank Kalsel Selama Ramadan 2025, Ini Jadwalnya
“Kita perlu siaran yang ramah anak dan perempuan, termasuk melindungi dari tindak kekerasan,” katanya, didampingi Wakil Ketua KPID Kalsel, Analisa dan komisioner Fadli Rizki.
Penulis: Filarianti
Editor: Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya