Banjarmasin, BARITO – Dilematis ajar mengajar ditengah pandemi Covid-19 hingga sekarang masih ramai diperdebatkan. Orang tua di rumah terpaksa membimbing anaknya meski ditengah kesibukan kerja dan rumah tangga.
Alhasil, proses pendidikan di rumah dinilai belum efektif dan tidak sedikit anak gagal dalam menerima materi karena orang tua bukan ahli mendidik layaknya guru.
Sisi guru di sekolah juga memiliki alasan, pasalnya dalam menyiapkan materi daring juga memerlukan waktu dan porsi yang cukup untuk disampaikan ke orang tua murid.
Belum lagi soal penggunaan data internet yang telah menguras rupiah orang tua. Aplikasi Zoom misalnya dan share materi ke Whats App dan medos lainnya yang tentunya menguras pengeluaran data.
Sejauh ini Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, meminta orang tua agar bersabar sementara situasi pandemi ini. Dan sementara ini ajar mengajar hanya bisa dilakukan melalui daring.
Melihat itu, Akademisi Uniska DR Jarkawi menilai ada yang keliru dalam melaksanakan ajar mengajar sistem daring. Sebaiknya pelaksanaan daring tidak harus semua siswa. Namun perlu pembatasan, misalnya untuk kelas 1 dan 2 masih bisa tatap muka namun tetap memerhatikan protokol kesehatan.
Selain itu, metode pemberian materi juga perlu evaluasi kembali. Wakil Rektor l Uniska yang juga seorang pakar pendidikan ini juga mengusulkan metode melalui website bernama ‘E Learning’.
E Learning adalah Electronic learning disingkat E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja[1]. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Fungsi e-learning Dikatakan berfungsi sebagai suplemen, apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik yaitu suplemen Dikatakan berfungsi sebagai supplemen (tambahan), apabila peserta mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak.
Selanjutnya, komplemen (tambahan) Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima tersebut.
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju, seperti Amerika dan Jerman sudah menjalankan metode seperti ini jauh sebelum adanya pandemi.
“Ya saya rasa sudah saatnya metode daring yang ada diganti dengan e learning, karena ini lebih efektif tidak memakan banyak biaya data. Semua materi bisa saja langsung diambil kapan saja,” tutupnya.
Penulis: Hamdani