Edukasi Jalur Rempah dan Cikal Bakal Kota Banjarmasin

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Peradaban perkembangan sejarah Kota Banjarmasin ternyata tak lepas dari perdagangan jalur rempah dunia. Hal tersebut dibuktikan dari penjelasan para ahli sejarah dalam workshop edukasi sejarah jalur rempah, Rabu (8/9) di Banjarmasin.

Menurut Dr. Bani Nor Muchammad, zaman Kesultanan Banjar, Sumber alam tanaman lada sempat menjadi komudity besar yang dijadikan kolonial belanda kala itu.

Sebagai buktinya, berbagai peninggalan sejarah berupa bangunan tua serta Pelabuhan Lama yang terletak di Jalan RE Martadinata. Pelabuhan Lama hingga sekarang masih dikenal masyarakat banjarmsin pada khususnya, namun fungsi pelabuhan sekarang berpindah ke Pelabuhan Tri Sakti.

Pelabuhan Lama sempat dijadikan bisnis rempah yang sangat menguntungkan pada zaman itu.

Tak hanya Lada, rempah lainnya seperti kayu manis, cengkeh menjadi pelengkap bahwa era Kesultanan Banjar juga penghasil rempah yang patut diperhitungkan.

“Seiring kemajuan zaman, jalur rempah dibanua juga tak tertinggal dengan penumuan intan dan batu bara,” katanya.

Narasumber selanjutnya, menurut Prof.Susanto Zuhdi. Jalur Rempah banyak mengajarkan hal yang hingga sekarang dirasakan masyarakat bahkan sebelum masehi.

Artinya, perdagangan rempah telah mengedukasi kehidupan dulu dan hingga kini.

“Tak hanya membumbui dunia bahkan sebelum masehi. Jalur rempah di Indonesia
ini memiliki nilai ekonomis, dan telah mengajarkan kita berinteraksi hingga Perkembangan budaya yang tanpa kita sadari,” tuturnya yang memberikan materi secara virtual.

Sementara itu, Sejaharawan asal Univeritas Lambung Mangkurat (ULM) Mansyur M.Hum menyatakan, berbagai aspek peradaban Banjar yang kehidupannya di sungai.

Jalur Rempah diharapkan dapat memberikan informasi baru kepada masyarakat, bahwa sejatinya di Indonesia pada umumnya merupakan lekat pada jalur rempah seperti yang digambarkan oleh beberapa narasumber.

“Selama ini yang kita pelajari adalah jalur sutra, nah padahal kita memiliki identitas jalur rempah salah satunya di Banjarmasin yang dikenal dengan kota sungai,” katanya.

Dosen yang juga serang penulis berbagai buku muatan sejarah Banjar ini, mengatakan, tak hanya sejarah jalur rempah juga dapat dilihat nilainya, kemudian berkembang mempengaruhi seperti munculnya motif sahang pada disain kain sasirangan.

Tata kota banjarmasin juga tak tertinggal dari jaman kolonial belanda yang awalnya datang untuk rempah.

“Mudahan kedapannya, edukasi jalur rempah ini bisa dimasukan dalam kurikulum oleh sebab itu ini akan disampaikan ke Kementrian Pendidikan. Bisa juga masuk di pelajaran muatan lokal yang intinya jalur rempah harus dikenalkan kepada siswa sekarang ini,” tutupnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar