Jakarta, – Lembaga Survei Nasional (LSN) menyampaikan survei terhadap elektabilitas partai politik (parpol) pada Pilpres 2024. Hasilnya, elektabilitas PDIP mencapai 19,2%, disusul Partai Gerindra 17,1%.
Seperti dilansir detik.com, menyebutkan, survei ini dilaksanakan pada 10 sampai 19 Juli 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).
Adapun jumlah sampel sebanyak 1420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner.
BACA JUGA: Wakil Rakyat Ingatkan Warga Bumi Bersujud Jaga Kesatuan Jelang Pemilu Legislatif 2024
Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.
Responden diberi pertanyaan yang berbunyi, “seandainya Pemilu 2024 dilaksanakan saat ini, partai apakah yang akan Anda pilih dari 18 partai berikut ini?”.
Berikut ini hasilnya:
PDI Perjuangan 19,2%
Partai Gerindra 17,1%
Partai Demokrat 10,1%
Partai NasDem 9,8%
Partai Golkar 9,6%
PKB 7,9%
PKS 7,7%
Partai Perindo 5,2%
PAN 3,5%
PPP 2.3%
Partai-Partai Lainnya 3,2%
Tidak Tahu 4,4%
BACA JUGA: BI Kalsel: Penyesuaian Tarif MDR Tingkatkan Mutu Layanan QRIS
PDIP memiliki elektabilitas tertinggi. Namun, PDIP terus dibuntuti oleh elektabilitas Partai Gerindra.
“Hasil survei LSN juga menunjukkan bahwa jika saat ini dilaksanakan Pemilu, PDI Perjuangan akan keluar sebagai pemenang dengan elektabilitas 19,2%. Namun dominasi PDI Perjuangan terus dibuntuti oleh perkembangan elektabilitas Partai Gerindra yang begitu progresif. Sebanyak 17,1% responden mengaku akan memilih Partai Gerindra jika pemilu dilaksanakan saat ini,” kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry dalam rilis survei LSN, Rabu (26/7/2023).
Ia menjelaskan, elektabilitas PDI Perjuangan cenderung stagnant bahkan sedikit menurun. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya faktor ekor jas (cottail effect). “Ditunjukmya Ganjar sebagai capres ternyata tidak terlalu berpengaruh pada elektabilitas PDI Perjuangan. Posisi Ganjar pada Pilpres kali ini berbeda dengan peran Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019,” tuturnya.
BACA JUGA: DPRD Balangan Gelar RDPU dengan PW AMAN
Selanjutnya, posisi Demokrat, NasDem hingga Golkar masih bersaing ketat. Ketiganya bisa berebut posisi di ranking ketiga. “Sementara itu Partai Demokrat, Partai NasDem dan Partai Golkar dengan selisih elektabilitas yang sangat tipis berebut posisi sebagai ranking ketiga. Siapa diantara tiga partai ini yang akan unggul dan menempati ranking ketiga pada Pemilu 2024 nanti, akan ditentukan oleh sejauh mana mereka mau bekerja keras memanfaatkan sisa tujuh bulan sebelum Pemilu 2024 berlangsung,” ujarnya. (*)
Follow Barito Post klik Google News