Empat Kabupaten Siaga Darurat Puting Beliung

PETUGAS BPBD Kota Banjarmasin mengevakuasi pohon yang roboh akibat terjangan angin puing beliung.(foto: ist)

Sekdaprov: Jangan Lempar Tanggung Jawab Antarinstansi

Banjarbaru, BARITO – Empat kabupaten di Kalimantan Selatan menetapkan status siaga darurat puting beliung menyusul terjadinya bencana tersebut, belum lama ini. Empat kabupaten itu adalah Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan, Tapin, dan Barito Kuala.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan Wahyuddin mengatakan, pemerintah daerah  dan semua pihak harus melakukan antisipasi terjadinya bencana ekstrem.

“Kita sudah memasuki musim hujan. Kita perlu kesiapsiagaan. Terlihat dari beberapa minggu ini terjadi bencana yang menyebabkan banyak rumah dan pohon tumbang karena puting beliung, serta bencana lainnya,” ujar Wahyuddin dalam laporan yang disampaikan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan 2019,  Antisipasi Bencana Banjir dan Cuaca Ekstrem 2020 Provinsi Kalsel, di ruang rapat Aberani Sulaiman, Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Senin(30/12).

Tujuan pelaksaan rakor diantaranya adalah mengevaluasi kegiatan dan kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun 2019. Kemudian, mensinergikan penanganan berupa pencegahan,  kesiapsiagaan dan penanggulangan karhutla antara pemda, TNI/Polri, masyarakat dan pelaku usaha di Kalsel.

Selain itu, juga mengantisipasi bencana banjir, tanah longsor pada tahun 2020, meningkatkan peran dan tanggungjawab pemda dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat, khususnya dalam penanggulangan bencana.

Sekdaprov Kalsel Abdul Haris mengungkapkan, rakor ini bertujuan untuk membahas hal- hal  yang harus dilakukan untuk mengantisipasi musim hujan dan puting beliung.

“Karena sudah empat kabupaten menetapkan siaga darurat. Artinya kita perlu langkah koordinasi,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi bencana, menurutnya, perlu peningkatan kompetensi menanggulangi bencana. Kemampuan menanggulangi bencana harus diperkuat, harus mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam menangani bencana.

“Dengan demikian, penanganan bencana bisa lebih cepat, lebih baik,  tepat sasaran. Jangan sampai terjadi hal-hal yang menyebabkan penanganan bencana menjadi lambat. Karena ini juga bukan hanya soal koordinasi, tetapi juga kesiapan,” jelas Sekda.

Selain itu, Haris menekankan, jangan sampai terjadi lempar tanggung jawab antarinstansi.”Ini saya minta jangan sampai terjadi. Bahwa kita harus mampu melakukan koordinasi dan pemetaan lokasi dan melakukan tugas masing masing,” cetusnya dalam rapat yang dihadiri Kasrem 101/Antasari Letkol Inf M Bahrodin, BMKG, kepala SKPD dan pihak terkait itu.

Sebagaimana diberitakan harian ini, hujan deras yang diiringi angin kencang terjadi Ahad (29/12) dinihari, menumbangkan belasan pohon di Banjarmasin. Tumbangnya pohon itu menimpa kabel PLN sehingga memadamkan aliran listrik di sebagian wilayah Kota Banjarmasin dan sekitarnya. Angin puting beliung juga merusak 27 rumah di Kabupaten Banjar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar Irwan Kumar di Martapura, Ahad (29/12), mengatakan,  akibat angin kencang yang mengiringi  hujan deras itu rumah yang rusak, baik berat maupun ringan,mencapai 27 unit.

“Puluhan rumah rusak itu tersebar di Desa Keliling Benteng Ulu sebanyak 10 rumah dan 17 rumah di Desa Antasan Sutun di wilayah Kecamatan Martapura Barat,” ujarnya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin membenarkan banyaknya pohon tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang, yang terjadi Ahad dinihari itu.

“Sebagian pohon yang tumbang berada di pinggir jalan rayasehingga sempat menghambat arus lalu lintas pada siang harinya,”  ujar Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Kota Banjarmasin Marzuki, Ahad (29/12).

Adapun titik-titik pohon tumbang itu,  adalah di Jalan Sudirman depan Korem 101 Antasari, Jalan Sultan Adam dekat SMPN 24, Jalan Banua Anyar samping Upik Futsal, Jalan Zafri Zamzam, Jalan Teluk Dalam depan SMKN 5, Jalan Lingkar Basirih, dan Jalan Bagau.

Hujan deras dan angin puting beliung itu juga menyebabkan gangguan suplai listrik PLN kepada pelanggan di sebagian wilayah di Banjarmasin.

Manajer Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalselteng Syamsu Noor di Kota Banjarbaru, Ahad,  mengatakan, angin kencang itu menyebabkan banyak pohon yang berada di dekat jaringan distribusi listrik tumbang.

“Robohnya pohon menyebabkan gangguan distribusi listrik pada Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kilo Volt sehingga suplai listrik terganggu,” ujarnya dalam siaran pers, kemarin.

Disebutkan, beberapa wilayah di Kota Banjarmasin yang mengalami gangguan suplai listrik, antara lain kawasan Kayutangi, Marabahan, Lambung Mangkurat, Angdam dan Padat Karya.

Penulis: Cynthia

Related posts

Hapus Sekat Kesukuan, ULM Bagian NKRI dan Bangun Prestasi

Eksepsi Terdakwa OTT KPK Ditolak, JPU Siapkan 20 Saksi

KPU Tetapkan Paslon Yamin-Ananda Jadi Wali dan Wawali Kota Banjarmasin