Enam Dokter Gigi Baru diambil Sumpah

by admin
0 comments 3 minutes read

Banjarmasin, BARITO

Sebanyak enam dokter gigi (drg) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) diambil sumpah di Ruang Teater kampus di Jalan Veteran, Rabu (11/9).

Enam dokter gigi baru pada Pengambilan Sumpah Dokter Gigi ke-16 berasal dari angkatan 2012. Dengan disumpahnya enam orang tersebut, maka FKG ULM telah meluluskan total alumni menjadi 120 dokter gigi dengan kelulusan berasal dari uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter gigi (UKMP2DG) periode Agustus 2019.

Dekan FKG ULM, Profesor Dr drg Rosihan Adhani mengatakan, prospek menjadi dokter gigi masih sangat cerah di Indonesia.  Hal itu karena masih terdapat 4.303 puskesmas yang belum dilengkapi dokter gigi.

“Sebanyak 43,18 persen puskemas belum memiliki dokter gigi. Ini merupakan prospek cerah tempat pengabdian untuk alumni yang baru,” ujar Rosihan dalam sambutannya.

Rosihan menuturkan, pelayanan kesehatan gigi dan ketersediaan tenaga kesehatan gigi di Indonesia masih kurang. Selain itu, sebarannya juga tidak merata. Konsil Kedokteran Indonesia per Desember 2018 mencatat, ada 31.628 dokter gigi dan 3.788 dokter gigi spesialis yang terdaftar.

Dari target 12,6 dokter gigi per 100.000 penduduk, realisasi baru mencapai 11,2 per 100.000 penduduk.

“Atau ideal satu dokter gigi bagi sepuluh ribu penduduk dan satu dokter gigi spesialis bagi 33.352  warga. Dengan produksi dokter gigi per tahun 3 ribu orang dari 31 institusi pendidikan gigi,” jelas Rosihan yang juga bergelar akademik SSos dan MS itu.

Lebih lanjut Rosihan menerangkan bahwa derajat kesehatan gigi dan mulut di Indonesia belum menggembirakan. Riset Kesehatan Dasar 2018 mencatat terdapat 57,6 persen penduduk Indonesia mengaku mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut dalam setahun terakhir. Sehingga tenaga dokter gigi sangat dibutuhkan saat ini dan waktu mendatang untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia.

Pada kesempatan itu Rosihan juga mengucapkan selamat atas keberhasilan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Gusti Hasan Aman yang telah terakreditasi Paripurna. Selain itu rumah sakit tersebut juga telah meningkat lagi menjadi rumah sakit pendidikan sejak tanggal 26 April 2019.

Sementara itu Direktur RSGM Gusti Hasan Aman, Drg Sapta Rianta Hutasoit Sp.Ort mengatakan, saat ini memang semakin banyak masyarakat yang sakit gigi atau jumlah pasien gigi dan mulut semakin tinggi.

Sebenarnya, ujarnya, hal itu bukan menjadi indikasi bahwa masalah gigi dan mulut makin bertambah baik penderita maupun kasusnya. Melainkan hal itu menunjukkan semakin tingginya kesadaran setiap orang untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut atau memperbaiki giginya.

Bahkan kesehatan gigi dan mulut saat ini menjadi penting ketika mencari pekerjaan.

“Kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu penilaian pada profesi tertentu. Ketika wawancara untuk melamar pekerjaan saja senyum bisa jadi penilaian,” bebernya.

Kalau dulu, imbuhnya, masyarakat yang mengeluh sakit gigi maka giginya dicabut. Sekarang, dengan meningkatnya ilmu pengetahuan, gigi yang rusak masih bisa diselamatkan. Misalnya dengan cara pasang mahkota atau ditambal.

Pada bagian lain dia menjelaskan bahwa kasus terbanyak pada kesehatan gigi adalah karies atau gigi berlubang. “Umumnya masalah gigi berlubang yang terbanyak terjadi se-Indonesia bahkan dunia. Mulai dari anak anak sampai dewasa selalu ditemui  kasus gigi berlubang.  Padahal hal itu bisa diatasi dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut,” cetusnya.

tya

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar