Erna Yusnita Berharap Aspirasi Warga Bisa Dilaksanakan Pemko Banjarmasin

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID
Masa reses yang dilaksanakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin untuk menjaring aspirasi masyarakat, seperti masalah infrastruktur, bantuan social dan yang masalah utama saat ini seperti sampah.
Menurut Erna Yusnita, ada beberapa usulan-usulan dari warga yang diterimanya secara langsung dari reses tersebut, baik secara lisan maupun tertulis dari warga Surya Gemilang Kecamatan Banjarmasin Utara.
“Alhamdulillah dalam reses kita hari ini di Jalan Surya Gemilang, banyak masukan-masukan dari warga baik itu secara lisan maupun tertulis, terkait infrastruktur jalan dan juga bantuan social,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, dirinya akan terus memperjuangkan aspirasi yang disampaikan masyarakat tersebut, baik sebagai anggota DPRD yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan terhadap Pemko Banjarmasin.
Dicontohaknnya, ada beberapa ruas jalan di kawasan tersebut yang mengalami kerusakan, dan akan disampaikannya ke instansi terkait yaitu Dinas PUPR agar dilakukan pengecekan dan perbaikan.
“Memang tadi ada yang mengatakan kondisi yang yang rusak dan berlobang, harus minta diperhatikan Pemko Banjarmasin,” ucapnya.
Sementara itu terkait masah sampah yang saat ini sedang dialami Pemko Banjarmasin, dirinya berharap agar masyarakat bisa membantu Pemko dalam mengatasi hal tersebut, yaitu dengan memilah dan memilih sampah yang bernilai ekonomis, baik itu yang organic dan non organic
Politisi Nasdem ini menyampaikan sangat mendukung gebrakan penanganan darurat sampah yang dilakukan pemerintah kota, salah satunya menutup tempat pembuangan sementara (TPS) sampah yang dianggap ilegal.
“Kita apresiasi Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj Ananda yang langsung turun ke lapangan untuk aksi ini,” tambahnya.
Dikatakan dia, pemerintah kota memang harus melakukan langkah cepat untuk penanganan sampah yang makin krusial akibat ditutupnya Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada 1 Februari 2025.
Dia pun berharap, tidak hanya langkah jangka pendek namun juga jangka panjang untuk menangani sampah yang mencapai 650 ton perharinya. (Penulis: Masri Fani)