Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Bagi Warga, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih saja terasa di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Akibatnya sejumlah komoditas pangan yang dijual di pasar Tradisional terjadi fluktuatif harga.
Tak hanya itu, fluktuatif harga pangan juga dipengaruhi faktor cuaca yang masih melanda seperti curah hujan tinggi.
BACA JUGA : Harga dan Stok Pangan Stabil
Kini terlihat, harga bawang merah, bawang putih, lombok (cabai) merah kering terjadi fluktuatif harga pangan di sejumlah pasar. Misalnya di Pasar Harum Manis, Pasar Sentra Antasari, Pasar Kalindo dan Pasar Lama di Kota Barjarmasin.
Pedagang bumbu dapur di Pasar Harum Manis Banjarmasin, Ardi (47 tahun), mengungkapkan, fluktuatif harga pangan, terkadang berdampak pula kenaikan harga bawang merah, dan komoditas pangan lainnya.
Kini, harga bawang merah merangkak naik di kisaran Rp33 ribu hingga Rp35 ribu. “Padahal harga awal Rp30 ribu perkilogram, kini naik Rp33-35 ribu,” ucapnya, Senin (14/11/2022).
BACA JUGA: TTIC Kalsel diluncurkan Untuk Pangan Terjangkau dan Kendalikan Harga
Namun, sambungnya, harga bawang putih mengalami penurunan harga. Harga bawang putih tertinggi hanya kisaran Rp22-25 ribu perkilogram.
Kenaikan harga, tambahnya, akibat bawang siap panen, ternyata mengalmi banjir, sehingga sejumlah daerah penghasil bawang merah gagal panen.
“Memang stok bawang merah mencukupi. Khusus bawang dari Surabaya dan Bima (NTB), meski ada kenaikan BBM, tentu menguras biaya tambah,” tuturnya.
Sementara itu, pembeli bawang Fitri (35 tahun) mengakui, harga mahal sedikit tak apa, asal bawang tak kosong di pasaran. “Yang penting ada bawang di pasar, jangan sampai kosong,” ujar pemilik warung makan di Jalan Sutoyo S Banjarmasin ini.
BACA JUGA: Harga Stabil, Stok Pangan Bulog Cukup
Apalagi semua orang sudah tahu, ungkapnya, di kawasan daerah penghasil bawang mengalami musibah banjir sehingga gagal panen.
Aminah (29 tahun) Pedagang Pasar Kalindo Banjarmasin juga mengaku kenaikan harga komoditas pangan, berdampak pula terhadap penjualan bumbu dapur. “Harga tinggi, tentu mempengaruhi isi kantong pembeli untuk berbelanja,” imbuhnya.