Febrianto Njoko Ketua Baru Wushu Kalsel

Para peserta Musprov WI Kalsel yang berlangsung, Senin (26/11) di Sekretariat KONI Kalsel. (foto: tol/brt)

Banjarmasin, BARITO – Pengusaha Febrianto Njoko terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum (Ketum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Kalsel. Ia menggantikan Sukendy Johan yang sudah menjabat dua priode pada Musyawarah Provinsi (Musprov), Senin (26/11) di Sekretariat KONI Kalsel.

Setelah terpilih secara aklamasi, Febrianto akan melanjutkan kinerja dalam membangkitkan cabang olahraga Wushu Kalsel yang pernah menorehkan prestasi di perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat (Jabar).

“Kalau PON sebelumnya kita berhasil meraih medali perak dan perunggu. Di multi even olahraga empat tahunan tanah air mendatang di Papau, target kita medali emas,” kata Frbrianto kepada wartawan kemarin siang.

Menurut pria yang sebelumnya duduk di Bidang Litbang Wushu Kalsel tersebut, langkah pertama untuk mewujudkan itu adalah melakukan peningkatan pembinaan para atlet. “Akan kita evaluasi menyeluruh bagaimana pembinaan atlet ini, apakah masih menempatkan di luar daerah atau dibina di sini secara intensif,” ujarnya.

Karenanya, lanjutnya, pencarian bibit-bibit atlet lokal harus sangat digiatkan. Untuk itu, seger membentuk pengurus cabang olahraga Wushu di semua kabupaten dan kota.

“Secepatnya kita bentuk pengurus cabang yang belum ada di kabupaten dan kota, sehingga cabang olahraga Wushu bisa masuk pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) kedepannya,” tutur Febrianto.

Sementara itu, mantan Ketua Umum Wushu Kalsel yang baru digantikan Sukendy Johan menyatakan keyakinannya atas kemampuan Febrianto Njoko bisa memajukan Wushu Kalsel ke tingkat nasional.

Namun demikian, paparnya, perhatian pemangku pemerintahan daerah, khususnya KONI Kalsel harus besar pula mendukungnya.
“Sebab kalau yang sudah-sudah, hanya 30 persen perhatian dari pemerintah melalui KONI Kalsel, sisanya menjadi beban pengurus,” ujarnya.

Yang menjadi PR kedepannya pula bagi ketua baru, katanya, adalah mengembangkan pencarian bibit atlet asli daerah, sehingga tidak banyak lagi atlet luar yang harus diandalkan.

Dia merasa, pada kepemimpinannya sudah melakukan berbagai upaya untuk menggali potensi atlet asli daerah, bahkan hingga masuk sekolah sebagai ekstra kulikuler.

“Tapi semuanya memang penuh tantangan, memang tidak mudah membentuk atlet berprestasi tinggi,” bebernya.
Secara pribadi, dirinya akan tetap membantu pengembangan olahraga Wushu ini, meskipun tidak masuk dalam penguasaan lagi. tol

Related posts

PWI Kalsel-Adaro Gelar Turnamen Futsal, Wujudkan Pembinaan Atlet Menuju Porwanas

Ratusan Peserta Gowes Meriahkan Anniversary Komunitas Sepeda Pensiunan Kalsel 2024

Munthe Cup Berhasil Gelar Dua Event Bergengsi Akhir Tahun 2024