Fenomena Elektabilitas Partai Islam, Kini Kian Menurun

Bendera Partai Politik Berkibar (foto:antara)

Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – Konsultan politik, Deny JA baru-baru ini menyampaikan analiasnya mengenai fenomena turunnya elektabilitas Partai Islam di Indonesia.

Padahal menurut data jumlah muslim terbanyak nomor 1 di dunia tahun 2023 dari laman situs World Population Review adalah Indonesia dengan total 231 juta umat Islam.

Jumlah umat Islam di Indonesia mencapai 86,7 persen dari populasinya dan hampir 13 persen dari total populasi Muslim dunia.

BACA JUGA: Songsong Pemilu 2024, Bawaslu HSU Ajak Masyarakat Berpartisipasi dalam Pengawasan

Namun dari tahun ke tahun, pemilu ke pemilu elektabiltas Partai Islam semakin menurun di Tanah Air hingga sekarang tahun 2023.

Lantas mengapa elektabilitas Partai Islam di Indonesia semakin menurun? Ini penyebabnya dari Survei Denny JA, sebagaimana dilansir dari laman TikTok Total Politik.

Sampai saat ini Partai Islam tidak pernah menjadi partai nomor satu yang paling banyak didukung di berbagai pemilu.

BACA JUGA: Polling Institute, Ini Elektabilitas Partai Politik

Bahkan jika partai-partai Islam bergabung menjadi satu total dukungannya makin lama makin turun dari zaman ke zaman. Jika dibandingkan dengan Partai Nasionalis, Partai Islam kalah jauh dari segi elektabilitas.

Dari data pemili tahun 1955 elektabilitas Partai Islam sebanyak 43,90 persen, masih kalah tinggi dengan Partai Nasionalis yaitu 56,10 persen.

Di tahun itu Partai Islam diwakili oleh Masyumi, NU, PERTI, dan lainnya, di sisi lain Partai Nasionalis diwakili PNI, PKI, PSI dan lainnya.

BACA JUGA: Elektabilitas Partai di Survei Ipsos

Kemudian dari data pemilu terakhir yaitu 2019, total elektabiltas Partai Islam di Tanah Air saat itu menurun yaitu hanya 29,76 persen yang diwakili oleh PKB, PKS, PAN, dan PPP.

Kini Agustus 2023 berdasarkan Survei LSI Denny JA, total Partai Islam kembali menurun ke angka 23,10 persen, elektabilitas ini kalah jauh dengan Nasionalis yang tumbuh menjadi 76,90 persen.

Menurut Denny Ja, penurunan ini dimulai sejak era Orde Baru yang sudah diterapkan asa tunggal Pancasila. “Satu yang penting adalah sejak era Orde Baru sudah diterapkan asa tunggal Pancasila, P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), Pancasila itu disosialisasikan masif sekali secara sistematis bertahun-tahun,” ujar Denny JA, seperti dilansir pikiranrakyat.com.

BACA JUGA: Jamaah Syarifah Shalihah Sungai Paring Martapura, diminta Jaga Persaudaraan meski Beda Pilihan Pemilu 2024

Lanjutnya, karena itulah terbentuk kultur politik yang baru. “Walaupun dia seorang muslim yang taat, majority politiknya sangat ketat diwarnai oleh ke Indonesiaan, sangat kental diwarnai oleh nasionalisme, sangat kental diwarnai oleh kebinekaan,” ujarnya.

“Akibatnya pula platform politik ini, kultur politik ini justru lebih banyak diberikan oleh Partai Nasionalis nasionalis, itu sebabnya mengapa negara mayoritas Muslim terbesar seperti Indonesia, Partai Islam justru menurun,” tuturnya.

Demikianlah penyebab mengapa elektabilitas Partai Islam semakin menurun hingga sekarang 2023. (*)

Follow Barito Post klik Google News

Related posts

Pemprov Kalsel Ikuti Uji Publik Keterbukaan Informasi di KIP RI

Wartawan Barito Post Anang Fadhilah Lulus jadi Penguji UKW Dewan Pers  

Pasar Modal Indonesia Selenggarakan CMSE 2024: #AkuInvestorSaham