Banjarmasin, BARITO – Tim Togap FC dan All Star Kalsel kembali menjadi kampiun pada Festival Futsal Lanjut Usia (Legend) Paman Birin Cup 2019 dengan mempertandingkan dua kategori yang berakhir, Ahad (29/9) di Lapangan Futsal Borneo Banjarmasin.
Untuk kategori kelahiran 1975-1980, Togap FC mampu mempertahankan predikat juara setelah mengalahkan All Star Kalsel di partai final yang berkesudahan 4-2. Sedangkan All Star Tanah Laut (Tala) menjadi juara tiga usai mengalahkan Korpri Tabalong.
Sementara kategori kelahiran 1974 ke atas, tim futsal All Star Kalsel mencetak hattrick juara dengan memupuskan ambisi All Star Banjarbru di partai final dengan skor 4-0. Peringkat ketiga di raih All Star Tanah Laut yang mengalahkan Boss Banjarmasin.
Selain itu, dua legenda Barito Putera, Riduan Sirait meraih gelar pemain terbaik katagori kelahiran 1974 ke ataa dan Ilham Romadhona yang juga pelatih Barito Putera U-18 meraih Pemain Terbaik katagori kelahiran 1975-1980.
Atas hasil itu para pemenang di masing masing katagori berhak mendapat tropi bergilir dan uang pembinaan masing masing juara I mendapat Rp15 juta, juara II Rp10 juta, Juara III mendapat Rp7,5 juta dan juara IV mendapat Rp5 juta. Top skor dan pemain terbaik di masing masing katagori juga berhak atas uang pembinaan sebesar Rp2,5 juta.
Seluruh hadiah diserahkan langsung Kepala Dispora Kalsel Hermansyah yang diwakili Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kalsel, Yuyu Rahmad Mulyana.
Usai penyerahaan hadiah Yuyu mengatakan secara umum kejuaraan yang digagas Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor atau Paman Birin ini berlangsung lancar dan meriah.
“Sesuai dengan keinginan Paman Birin agar olahraga tidak hanya digalakan kaum muda saja tapi yang sudah tua dan legenda pun memiliki semangat untuk berolahraga terutama futsal,” ujar Yuyu.
Apalagi kata Yuyu seperti diketahui Paman Birin merupakan salah satu kepala daerah yang paling hobi bermain futsal sehingga hal ini memacu generasi muda lainnya untuk meniru.
“Bahkan beliau tidak hanya konsen dalam membina futsal saja tapi juga olahraga lainnya sehingga tidak salah jika mendapat anugrah pembina terbaik olahraga di Indonesia yang diberikan Kemenpora dan PWI Pusat,” bebernya.
Yuyu pun berharap kegiatan ini akan terus berkelanjutan guna membangkitkan kembali gairah para pemain legenda yang sudah pensiun sebagai pesepakbola.
“Contohnya ada beberapa pemain Barito Putera, Peseban dan lainnya yang ikut bertanding. Ternyata skil mereka masih terlihat sangat bagus,” ucapnya.
glc/tol