FESyar-KTI Diperuntukan Semua Golongan

Kepala KPw-BI Kalsel, Herawanto bersama jajarannya, menggelar Video Conference dengan 19 KPw BI se-Indonesia, Selasa (11/9) di Banjarmasin. (foto slm/brt)

Banjarmasin, BARITO – Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar-KTI) 2019 akan digelar mulai Kamis – Sabtu (12-14/9)  di tiga lokasi yakni Duta Mall Banajrmasin, Pondok Pesantren Darul Hijrah Kabupaten Banjar, dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.

Diperkirakan ada 300 peserta ikut dalam FESyar-KTI 2019 dari perwakilan Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua. FESyar-KTI 2019 di Banjarmasin bersipat inklusif atau tidak hanya dikhususkan untuk suku, ras, agama atau golongan tertentu.

“Transaksi syariah adalah transaksi yang menguntungkan dua belah pihak, antara penjualan dan pembelian,” ujar Kepala KPw-BI Kalsel, Herawanto di Banjarmasin, Selasa (11/9) saat menggelar Video Conference dengan 19 KPw BI se-Indonesia.

Dikatakannya, ekonomi syariah saat ini juga menjadi fokus negara-negara besar seperti Jepang, Australia dan lain sebagainya. Oleh sebab itu ekonomi keuangan syariah juga punya potensi dikembangkan di Indonesia. Apalagi mayoritas masyarakat di negara ini muslim.

Adapun alasan menjadikan Banjarmasin-Kalsel sebagai tuan rumah, dituturkan Herawanto, hal itu tidak lepas dari kebiasaan masyarakat setempat saat melakukan pernaigaan, kental dengan unsur agama Islam.

“Semua pasar di sini rata-rata mengunakan ijabkabul saat bertransaksi. Ini tidak lain mengambarkan transaksi secara syariah terjadi di sini,” katanya.

Dikatakan juga, , transaksi syariah adalah transaksi yang menguntungkan di dua belah pihak, baik itu antara penjual atau pembeli. Apalagi hal ini sesuai dengan diajarkan Islam. Ekonomi syariah menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kemaslahatan, kebersamaan dan keseimbangan sebagai mana nilai kebijakan lainnya yang diyakini sebagai rangkaian menyukuri sumber daya titipan Tuhan.

“Selain itu, untuk mewujudkan ketahanan ekonomi dari grass-root level, kami juga melakukan pengembangan ekonomi syariah melalui pemdekatan kemandirian ekonomi pesantren,” sambungnya.

slm

Related posts

Pilih Ketum Baru dan Rumuskan Program Kerja di Musda XVI HIPMI Kalsel

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024