Banjarmasin, BARITO – Vaksinasi massal yang digelar Pemko Banjarmasin dan Satgas Covid-19 di GOR Hasanuddin, Jl. Pangeran Antasari, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah beberapa hari lalu masih jadi sorotan. Pasalnya membludaknya masyarakat yang antri berdasarkan informasi yang dihimpun, sejak pagi sekitar pukul 06.30 wita itu menciptakan kerumunan yang jelas bertentangan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ) level 4 yang sedang berlaku di Banjarmasin.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Intelektual Dayak Nasional ( FIDN) Kalsel Bujino A Salan SH MH kepada Barito Post, , Sabtu (7/8/2021) mengatakan FIDN Kalsel menyikapi hal itu dengan serius.
Menurutnya FIDN Kalsel bahkan menggelar zoom meeting secara khusus , dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi “Bisa saja yang datang itu berdesakan dikhawatirkan diantara nya terpapar virus mana kita tahu lalu tanpa sengaja menyebarkan ke orang lain, akibatnya muncul cluster baru ya semoga tidak terjadi “harap pengacara senior Kalsel ini. FIDN Kalsel mengapresiasi acara vaksin yang digelar Pemko Banjarmasin, namun menurut Ketua Konggres Advokat Indonesia (KAI) Kalsel ini kedepannya bisa dibagi per zona,” ujarnya .
Sehingga selain tidak membuat kerumunan petugas vaksin juga tidak menumpuk di satu tempat . “Sementara mesjid dan tempat ibadah lainnya ditutup , menghindari menumpuknya masyarakat, sementara vaksin massal di GOR Hasanuddin beberapa waktu lalu malah menciptakan kerumunan,” kritiknya.
Menurut Bujino yang juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Kalsel menilai antusias masyarakat untuk mengikuti vaksin sudah sangat bagus , namun perlu diimbangi dengan pengaturan pelaksanaan vaksin yang teratur dan efisien serta tidak menciptakan kerumunan . Sementara itu Ketua Dewan Pakar FIDN Kalsel Prof. Dr. Husaini, SKM menambahkan cara untuk menilai tinggi dan rendahnya kasus Covid-19 di suatu daerah/wilayah yang sangat krusial dan fundamental yaitu di bagian hulu di tandai dengan ukuran-ukuran sebagai berikut 1. Nilai positivity rate (PR) atau nilai infeksi cv-19 di tengah masyarakat setiap hari nya di bawah 5% “Selama minimal 10 minggu berturut- turut.
makna nilai PR ini menggambarkan fakta kasus di tengah masyarakat, artinya jika nilai PR semakin tinggi di atas 5% , maka semakin banyak pula potensi kasus covid-19 di tengah masyarakat” jelas Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM)
Kedua sebutnya yakni angka pelacakan kasus ( Tracing ) dan Isolasi ( RLI) di sesuaikan dengan angka/ukuran Positivity Rate ( PR), jika PR=5% “Maka tracing/lacsk kasus nya minimal 1:30 ( standar WHO), kemudian di lanjutkan dengan secepat nya untuk di Testing/uji tes dengan metode lebih diutamakan menggunakan PCR Test atau TCM Test.
Nilai rasio lacak dan isolasi ( RLI ) menggambar kan atau menjelaskan hubungan kemampuan wilayah dalam respon cv19, yaitu jika ada satu yang tetkonfirmasi positif, maka minimal 30 orang yang di lacak dan ditesting yang kemudian bila di temukan konfirmasi kasus segera lalukan treat/tindakan baik isolasi terpusat atau jika dalam kondisi sakit sedang dan berat di rawat di rumah sakit rujukkan cv19 di wilayah tersebut.” imbaunya
Ketiga sambung nya nilai Re atau Rt wajib di bawah 1 (satu) ..selama minimal 10 minggu ber-turut2 “Angka disiplin kepatuhan masyarakat dalam penggunaan prokes cv19minimal skor nya = 85….di saran kan nilai nya = 98 – 100 selama minimal 10 minggu ber turut2
sekali saya jekaskan bahwa ukuran-ukuran tersebut di atas adalah Bagian Hulu yang sangat krusial dan fundamental dalam mengatasi lonjakjan kasus di Kaliman Selatan dan ini yang disebut dengan pengendalian CV 19 berbasis Fundamental Startegic” pungkas Husaini
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina yang sempat memantau langsung vaksinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi, seperti berita sebelumnya mengatakan, pihaknnya sudah membagikan 1.000 kupon untuk warga yang bervaksin hari Kamis itu saja.
“Ya harusnya yang datang hari ini adalah warga yang sudah dapat kupon untuk vaksin kedua dan datang sesuai jam yang sudah ditentukan dengan 5 shift tersebut,” ucapnya melalui pesan singkat whatsapp, Kamis (05/08/21)
Menurutnya, penyebab penumpukan warga tersebut ada 2 yaitu. Yaitu warga yang datang mencari kupon untuk bervaksin dihari Jumat dan warga bervaksin yang datang lebih awal.
“Yang sudah punya kupon untuk vaksin kedua hari ini hampir semuanya datang lebih awal,” katanya.
Untuk menanggulangi kerumunan agar tidak terjadi lagi, Ibnu mengaku bakal melakukan bembagian titik vaksinasi. Yakni di beberapa Puskesmas di Banjarmasin.
“Kita pastikan jika pasokan vaksin ini normal kita akan laksanakan vaksinasi di puskesmas dan fasilitas kesehatan masyarakat (Fasyankes),” tutupnya.
Penulis / Editor : Mercurius