Banjarmasin, BARITO – Inspeksi mendadak yang di gelar Pemerintah Provinsi Kalsel dan Kementerian Perdagangan di Pasar Antasari, Banjarmasin menemukan sejumlah kebutuhan pokok yang naik dan harga fluktuatif.
Harga ayam mengalami kenaikan rata-rata Rp1000-2000 per kilogram (Kg).
Salah seorang pedagang ayam di Pasar Antasari, Alfian (21) mengatakan, kini perkilo ayam ras berada di harga Rp55 ribu per Kg.
Padahal sepekan sebelumnya harga ayam berada di kisaran Rp45 ribu.
“Seminggu terakhir ini naik. Setiap malam kira-kira Rp1000 per Kg,” ujarnya.
Alfian adalah salah satu pedagang ayam eceran, yang biasa berjualan di depan pasar.
Setiap harinya dia hanya menjual 55 Kg daging ayam segar. Dia sendiri adalah pedagang dari tangan ketiga.
Selain Alfian, Ahmad Nasir juga mengeluhkan hal serupa. Dia mengatakan, kini para pedagang ayam harus memangkas sedikit keuntunganya karena harga ayam naik.
“Sekarang kita jual Rp28 ribu per kilo gram. Sebelumya kita bisa jual Rp21-22 ribu per kilo gram,” timpalnya.
Nasir sendiri adalah pedagang ayam yang membeli langsung dari kandang.
Makanya harga yang ditarwakan pun jauh lebih murah di banding pedagang eceran.
Untuk kebutuhan ayam jelang Ramadan ujar Nasir, biasanya akan akan sedikit turun. Namun, permintaan akan mulai naik setengah bulan sebelum hari raya.
“Saat ini yang biasanya beli adalah langganan. Seperti rumah makan atau restoran. Nah kalau sama mereka kita tidak bisa menaroh harag tinggi,” lanjutnya.
Sementara itu, komoditas telur ayam kini masih berada di harga Rp21-23 ribu per kg.
Basid (55) mengatakan harga telur ayam masih terbilang normal. Jika alami kenaikan diperkirakan akan mencapai 23 ribu per kilo gram. “Biasanya yang agak mahal telur ayam dari Pelaihari di banding telur dari Jawa,” imbuhnya. afd/brt