Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Forum Ambin Demokrasi memberikan beberapa catatan dalam proses rekrutmen Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Salah satu aktivis Forum Ambin Demokrasi, Noorhalis Majid mengungkapkan, forum melihat bahwa seleksi KPU Provinsi Kalsel sarat permasalahan.
“Mencermati pengumuman 20 besar hasil seleksi KPU Provinsi Kalimantan Selatan, Forum Ambin Demokrasi memberikan beberapa catatan, sebagai bagian dari kontrol masyarakat akan pentingnya mengawal proses dan tahapan Pemilu 2024,” ujar Noorhalis Majid dalam siaran persnya, Kamis (16/3/2023).
Beberapa catatan tersebut antara lain, dari segi pengumuman seleksi, yang dinilai tidak menggambarkan transparansi hasil nilai yang diperoleh setiap calon, terutama hasil CAT yang obyektif, memberikan gambaran soal pengetahuan dan kapasitas kepememiluan.
“Sangat disayangkan bila sejumlah orang yang sudah diproyeksikan sebagai calon jadi, tetap dipaksakan masuk tahap berikutnya, padahal nilai CAT-nya sangat rendah dan harus didongkrak dengan nilai lainnya yang sangat subyektif,” ucapnya bersama aktivis forum diantaranya Muhammad Effendy, Hairansyah, Berry Nahdian Furqon, Winardi Sethiono dan Adenansi.
Menurutnya harus diketahui bahwa penyelenggaraan pemilu yang baik sangat tergantung pada penyelenggara berintegritas.
Penyelenggara pemilu yang berintegritas mensyaratkan harus jujur, transparan, akuntabel, cermat dan akurat dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya.
Baca Juga: Samosir Salurkan Bantuan untuk Akwan dan Keluarganya
Integritas penyelenggara menjadi penting, tukasnya, sebagai salah satu tolak ukur terciptanya pemilu demokratis.
“Kami mencermati, sejumlah calon dengan track record buruk dan tidak layak menjadi anggota KPU Provinsi berikutnya, seperti pernah diadukan ke DKPP dan beberapa terbukti melanggar etik, pernah diganti sebagai Ketua KPU karena dinilai sewenang-wenang dan sejumlah nama dicurigai bermain curang dalam Pemungutan Suara Ulang pada Pemilihan Gubernur 2019. Semua itu harus dicermati lebih teliti oleh tim seleksi sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan,” tandasnya.
Pada bagian lain, Forum Ambin Demokrasi menyoroti pentingnya kapasitas dan kemampuan setiap calon, terutama karena sebagian besar yang lolos pernah bertugas sebagai penyelenggara pemilu, namun beberapa diantaranya memiliki kinerja yang kurang baik dalam memajukan demokrasi dan kepemiluan. Salah satu indikator kinerja yang kurang adalah dilakukannnya PSU di beberapa TPS saat menjadi penyelenggara pemilu.
“Jangan sampai kewenangan yang diemban tidak seimbang dengan kapasitas yang dimiliki,” lanjutnya.
Dia menuturkan, tujuan dari diskusi merupakan bagian dari kontrol masyarakat agar penyelenggara pemilu terpilih dapat memenuhi kriteria dan mampu menjawab tantangan kepemiluan dan demokrasi.
Dia juga menggarisbawahi tim seleksi harus memiliki tanggung jawab moral untuk merekomendasikan calon komisioner yang benar-benar sesuai serta tidak bermasalah.
Penulis/* : Cynthia
Editor : Sophan Sopiandi
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya