Banjarmasin, BARITO-Warga Jalan Sulawesi Gang Musyawarah RT 16 RW 02 tembus Gang Mekar Sari Antasan Kecil Barat (AKB) Kelurahan Pasar Lama Banjarmasin Tengah digegerkan dengan kobaran api yang besar dan asap tebal, Minggu (15/9/2019) sore sekitar pukul 17.30 Wita. Akibatnya sebanyak 17 rumah terbakar di dua gang atau rt berbeda, dengan jumlah sebanyak 25 Kepala Keluarga (KK) atau 82 iiwa kehilangan tempat tinggal.
Puluhan Pemadam Kebakaran (PMK) se Kota Banjarmasin pun datang mengeroyok hingga Jalan Sulawesi menjadi ditutup adanya unit BPK. Diduga api dari rumah milik Taka yang disewa pasangan Hamdan (60)-Fatimah ketika itu anaknya bernama Zaenap (21) menghiduplan kompor gas tiba-tiba meledak.
Hal itu diungkapkan Dayah (35) yang diberitahu sepupunya Afdi. Enap pelajar SMA PGR 1 itu keluar berteriak minta tolong karena diduga wajahnya mengalami luka bakar siswa yang sempat tidak naik kelas dua kali itu di tingkat SMP dan SMA.
Enap kemudian langsung dibawa ke rumah sakit (RS) Ansyari Saleh, karena wajahnya mengalami luka bakar. “Enap dibawa sepupunya bernama Zainal Abidin ke RS Ansyari Saleh,”sebut Hasan warga setempat.
“Ada sekitar belasan rumah yang rata-rata bedakan tersebut,”singkat Hasan. Lokasi kebakaran itu sendiri di belakang sekolah Asyiah RA Islam Al-Irsyad Terpadu. Menurut Habib Fauzi, rumahnya yang terbakar merupakan warisan keluarga mereka yang dijadikan lima bedakan. Ada sekitar 20 kepala keluarga (KK).
Kepala Kalakhar BPBD Kota Banjarmasin, M Hilmi mengatakan, data diterima sekitar 17 rumah yang terbakar.”Sekitar 17 rumah yang terbakar,”singkatnya. Diantaranya rumah di Jalan AKB Gang Mekar Sari RT 12 ada tiga rumah lima Kepala Keluarga (KK) atai 18 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Adapun rumah di Gang Mekar Sari itu yakni, Ibrahim satu KK dua jiwa, Saud satu KK empat empat jiwa, Hanifah satu KK lima jiwa dan Amira satu KK tiga jiwa serta Fahir satu KK empat jiwa.
Yang terbanyak di Jalan Sulawesi Gang Musyawarah RT 16, sebanyak 20 KK 64 jiwa, Syarifah Noor tiga KK tujuh jiwa, Said Hud Asegaf satu KK tujuh jiwa. Said Husin Assegaf satu KK tujuh jiwa.
Said Jainal Abidin Assegaf satu KK tiga jiwa, Syarifah Gamar satu KK dua jiwa. Syarifah Fatimah satu KK empat jiwa. Syarifah Faijah satu KK dua jiwa, Yahdi Noor satu KK tiga jiwa.
Kemudian, Basrawi satu KK empat jiwa, Hadijah tiga KK 14 jiwa, Rusmini satu KK satu jiwa, Abdul Wahab satu KK empat jiwa. Hj Marfuah satu KK satu jiwa, Bedakan Hj Marfuah, Rabi satu KK tiga jiwa, tak diketahui namanha satu KK dua jiwa, kemudian ada rumah kosong dan Sarjul Ummah satu KK enam jiwa.
Berbeda dengaan keterangan Kapolsek Banteng AKP Irwan Kurniadi mengatakan, dari pendataan pihaknya hanya sekitar tujuh rumah yang terbakar atau 11 KK yang kehilangan tempat tinggal. Yakni rumah Syarifah Hasanah (49), Dijah (60), Sarifah Nafisah (49), Fitriani (33), Basrani (57), Bahrudin (49), Ipul (36), Ajam (43), Yasmin (50) dan Syarifah Fanzah (38) serta M Saref (45).
“Menurut keterangan Fitriani dan Basrani melihat asal api berasal dari rumah Bahrudin sedang tidak di rumah. Hanya ada anaknya bernama Zainab yang kemudian tidak lama keluar dari rumah tersebut engan g kondisi sebagian badannya bekas terbakar. Setelah itu api cepat melalap rumah yang ada di sekitarnya yang rata-rata rumah terbuat dari kayu. Akibat kejadian itu kerugian sekitar Rp750 Juta,”pungkasnya.
Arsuma