Banjarmasin, BARITO – Diresmikannya Gedung Depo Arsip milik Pemko Banjarmasin beberapa hari lalu, ternyata membuat dilemma Kepala Dispersip Kota Banjarmasin, Ahmad Husaini.
Husaini mengaku, orang yang berkompeten untuk menangani arsip yang ada di Gedung Depo Arsip sangat minim. Pasalnya saat ini hanya ada 2 orang tenaga ahlinya, sementara idealnya 10 orang.
Hal tersebut membuat Husaini berpikir keras mencari cara bagaimana agar bisa mencukupi itu.
“Kita hanya punya 2 orang yang memang bidangnya orang yang ada untuk mengurus kearsipan disini,” ucapnya pada awak media pasca peresmian gedung oleh Walikota.
Mantan Kepala BKD kota Banjarmasin ini melanjutkan, ia akan berupaya menutupinya dengan memanfaatkan pegawai kontrak yang dipekerjakan sebagai pegawai di tempat arsip tersebut.
Jika berkaca dengan Depo Arsip yang dimiliki kota Surabaya, Hamli menyebut Banjarmasin masih jauh tertinggal. Pasalnya tenaga teknis yang dimiliki kota tersebut lebih dari 30 orang.
“Jauh berbeda dengan apa yang terjadi ditempat kita,” ungkapnya.
Dengan demikian, ia berharap pegawai kontrak yang rencananya akan ditambahkan oleh Dispersip bisa melaksanakan tugasnya dengan bertanggung jawab.
Sebelumnya, Husaini menerangkan arsip yang disimpan di gedung tersebut diutamakan yang berusia diatas 10 tahun. Sehingga memerlukan penanganan khusus agar tidak rusak dan awet.
“100 tahun lagi, arsip seperti yang ada ini pasti akan diperlukan dan menjadi barang penting,” pungkasnya.
Penulis: Hamdani