Banjarmasin, BARITO – Warga Kalimantan Selatan (Kalsel), Geman Yusup, menjadi salah satu pendiri dan dewan pembina Asosiasi Masyarakat Dansa Indonesia (AMDI) Pusat. Pengurus Besar (PB) AMDI yang diketuai Robin Tanudibrata pun telah dilantik, Rabu (1/6/2022) di Rumah Budaya Royal House, Jalan Sleman DIY.
Lahirnya AMDI Pusat didirikan empat orang sahabat. Salah satunya, Geman Yusup SH MH yang juga pelopor terbentuknya Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Kalsel. AMDI Pusat dibentuk dengan satu tujuan mulia, yakni kerukunan nasional melalui dansa. “AMDI juga sebagai sarana untuk menyalurkan bakat dan hobi. Serta untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa melalui kegiatan dansa,” sebut Geman Yusuf, Dewan Penasehat PBSI Kalsel ini.
Banyak perbedaan yang bisa membuat orang sering salah paham dalam kehidupan bernegara, seperti perbedaan politik, suku, ras, agama, golongan, dan strata sosial. “Melalui dunia olahraga (olah gerak), perpedaan tersebut sangat tipis karena olahraga memiliki jiwa sportifitas tinggi yang saling menghargai satu sama lain. AMDI diharapkan dapat mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dengan mewujudkan prestasi nasional, regional, dan internasional,” tuturnya.
Kehadiran AMDI, lanjutnya, juga untuk menghimpun para guru-guru dansa, para pengiat seni olah gerak, seni budaya, dan kesenian tradisional yang selama ini belum dikembangkan menjadi salah satu budaya bangsa yang dapat dibanggakan.
“Guru-guru dansa, seni dan budaya akan diberikan tempat yang terhormat. Meraka juga diberikan perlindungan hukum dan organisasi terhadap segala jeri payah yang sebagai ujung tombak pembinaan dansa maupun seni budaya,” jelasnya.
Dibidang hukum perlundungan hak atas kekayaan intelektual, sambungnya, diketahui bersama bahwa banyak seni budaya bangsa Indonesia yang sering dicuri dan diakui sebagai budaya negara lain. “Oleh karena itu, melalui AMDI akan diperjuangkan untuk dilegalkan dengan pendaftaran hak cipta, hak paten, dan hak-hak hukum lainnya yang melekat pada suatu karya anak bangsa. Pada akhirnya, perlindungan hukumnya jelas dan tidak mudah ditiru oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan dengan senaknya menciplak karya anak bangsa,” bebernya.
Untuk menjalankan roda organisasi, ditambahknnya, semua pengurus agar membangun AMDI dengan satu ketulusan, menjaga kekompakan dengan menjalin hubungan yang baik. Yang tak kalah pentingnya, saling terbuka, berdiskusi yang baik untuk mencapai suatu mufakat, tidak arogan.
“Menjalin hubungan persaudaraan yang baik karena banyak perbedaan yang bisa diselesaikan secara baik. Kita ingin AMDI sebagai rumah sendiri yang nyaman dan berkarakter. Jalankan organisasi dengan baik sesuai tigas dab fungsi masing-masing. Jangan jadikan AMDI sebagai suatu pelarian terhadap organisaai lain,” imbuhnya.
Penulis: Tolah