Generasi Ke 4 Teruskan Usaha Warisan Kakek Buyut

Pelaihari,BARITO – Usaha pandai besi memang banyak terdapat di wilayah kota Pelaihari, kabarnya lebih dari 10 buah usaha pandai besi ini.

Dari sekian usaha pandai besi dikota Pelaihari, salah satu usaha pandai besi yang diteruskan oleh Dedi bersaudara yang merupakan generasi ke 4 dalam meneruskan usaha peninggalan kakek buyutnya.

Usaha pandai besi yang diteruskan Dedi bersaudara dapat ditemui dipersimpangan Jalan A Yani dan Jalan Gembira, tepatnya dekat dengan langgar Miftahul Jannah.

Meneruskan usaha peninggalan kakek buyutnya itu tetap bertahan sampai sekarang ditengah-tengah produk peralatan pertanian pabrikan.

Ditemui ditempat usaha pandai besi Dedi Selasa,(8/8) ia menceritakan.
Meneruskan usaha warisan kakek buyut ini memang sudah menjadi garisan hidupnya.

Bersama Yahya sang adiklah meneruskan pembuatan peralatan pertanian.

“Usaha pandai besi ini dulu lebih dikenal dengan sebutan pandai besi Saleh pada kalangan masyarakat Pelaihari,dimana Saleh adalah nama orang tua, dan cerita dari almarhum ayah bahwa usaha pandai besi ini sudah ada sebelum kemerdekaan bangsa ini,”kata Dedi.

Ia menambahkan, untuk harga tergantung bahan, antara Rp 100 ribu sampai Rp 125 ribu dan yang dirasa sulit jika menggunakan bahan dari besi baja seperti bekas besi per mobil truk dikarenakan besi per truk cukup tebal.

Dedi sendiri terdiri dari 8 bersaudara, namun yang meneruskan usaha kakek buyutnya hanya ia bersama Yahya.

Yahya pun punya tugas. Ia harus membeli sekarung kayu-kayu ulin bekas seharga Rp 20.000 sekarung. Kayu-kayu ulin bekas tersebut digunakan untuk bahan pengapian pembakaran besi. Jenis kayu ulin bekas ini dinilai sangat bagus menghasilkan bara api.

Jika dulu dalam pengompaan angin kepembakaran menggunakan alat seperti kompa angin sebanyak 2 buah secara manual berbentuk segi 4, namun kini alat kompa angin manual tersebut tidak dipakai lagi mengingat rusak, dan digantikan dengan pompa angin elektrik.

Edi menambahkan, pembuatan peralatan pertanian dalam sehari tidak pasti, kadang-kadang malah tidak ada.
Panasnya bara api, kerasnya besi-besi hingga harus kotor oleh sisa arang kayu ulin sisa pembakaran sudah menjadi sahabatnya sehari-hari.

Ia akan tetap terus menjalankan usaha peninggalan kakek buyutnya.

Bagi Dedi berprinsip tak akan pernah padam menghasilkan produk peralatan pertanian ditengah-tengah produk serupa buatan pabrikan.

Penulis: Basuki

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula