Banjarmasin, BARITO – Sedih dan takut memang ada, itulah yang dirasakan Rusma (50) warga Jalan Soetoyo Banjarmasin Barat, Jemaat Gereja Katedral Banjarmasin pasca ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Minggu pagi (28/3/2021). Meski khawatir bersama, suaminya wanita paruh baya itu tetap yakin tidak ada kejadian yang di Gereja Katedral Banjarmasin “Sedih dan takut juga pa, tapi saya yakin di sini aman,”singkatnya saat akan masuk gereja Katolik terbesar di Kalsel ini ibadah Minggu sore
Sementara itu Ketua Panitia DPP Paroki Gereja Katedral Banjarmasin Andrean Darmawan saat ditemui senja tadi, meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik pasca-terjadinya aksi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, di Jalan Kartini Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu
Terkait aksi teror tersebut, dia mengimbau kepada jemaat jangan takut dan khawatir. Karena di Kalsel pengamanan sudah dibantu aparat keamanan seperti Polda Kalsel dan Korem 101/Antasari serta Kodim 1007/Bjm dan Polresta setempat. “Kami juga turut berdukacita juga dan prihatin atas kejadian Makassar. Makanya pihak kepolisian dan TNI pun juga tetap jaga ini karena momen yang sangat penting buat kami Kristiani Katolik maupun Kristen,”sebutnya kepada Barito Post sore itu.
Saat ditemui persiapan kedatangan jamaat itu sudah melakukan secara prosedur keemanan. “Prinsip kita telah melayangkan surat kepada kepolisian dan seluruh instansi terkait untuk melakukan proses pengamanan dan direspon dengan baik. Terbukti dengan beberapa hari belakangan ini mereka sudah hadir untuk membantu pengamanan,”terang Andrean Darmawan.
Masalah ketakutan pihaknya sudah mengimbau dalam Medis Sosial (medsos) WhatsAPP (WA). “Kepada seluruh umat kita imbau untuk tidak takut dan namun tetap waspada, prinsipnya seperti itu agar kita juga tetap khusyuk untuk beribadah. Kita yakin dan percaya bahwa kepolisian maupun TNI itu melaksanakan tugasnya dengan baik,”tambahnya.
Dengan kejadian ini memang jumlah jemaat dibatasi denga dikurangi 40 persen dari areal untuk 600 jamaat. Sebab selain pandemi Covid-19, juga misa bisa dilakukan 2 x Sabtu dan Minggu. Minggu lalu hanya sekitar pertama 190an dan yang kedua hanya 300 lebih, dengan tetap memperhatikan tetap jaga jarak,”ujarnya.
Andrean Darmawan menambahkan pengamanan tidak menggunakan metal detector, supaya jemaat merasa lebih nyaman. “Jadi jemaat kan sebagian sudah kenal dan diimbau tidak menggunakan tas yang besar,”terang Ketua DPP Paroki Katedral ini.
Sementara itu pihak Kodim 1007 Banjarmasin dipimpin Serma Firmansyah Nampak berjaga-jaga bersama pihak intel Polda dan Korem. Sedangkan pihak Sekurity bernam Ponady juga menjaga parkir motor sambil barang bawaan jemaat.
Ponady menambahkan, jemaat ini datang sesuai jadwal dan wilayah masing-masing sudah ada jadwalnya.
Penulis: Arsuma Editor : Mercurius