Banjarmasin, BARITO – Tim bola voli putra gagal menembus Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua. Kini giliran bola voli pasir putra dan putri bertekad menebus kegagalan itu dengan mengukuti babak kualifikasi PON (Pra PON) awal September 2019 di Palembang.
“Kami akan berjuang maksimal demi tiked PON mendatang di Papua yang turun dengan kekuatan penuh, satu tim putra dan dua tim putri,” ungkap pelatih Ribut Suranto yangmendampingi Muchlis Muchtar (Sekum PBVSI Kalsel) dan Purnawarman (Binpres PBVSI Kalsel) kepada wartawan, Kamis (29/8) di Banjarmasin.
Selama ini, lanjutnya, sudah melakukan persiapan. “Segala sesuatunya telah dipersiapkan. Urusan hasil, tentu berharap yang terbaik dengan tampil maksimal. Semoga bisa dapat tiket PON XX 2020 Papua,” ucap Ribut.
Untuk tim putra terdiri dari Prass dan Dendi. Sedangkan tim putri, diperkuat pasangan Frenda/Inggit. Kemudian, duet Lely/Putri. “Pemain yang kami rekrut adalah hasil seleksi beberapa bulan lalu. Mereka merupakan para pemain terbaik di Kalsel, namun harus diakui masih minim pengalaman tanding di tingkat nasional,” sebutnya.
Kendati demikian, sambungnya, tetap optimistis bisa meraih hasil yang memuaskan di Pra PON 2019. “Kami tak mau gagal lagi seperti di Pra PON 2016 di Surabaya. Tahun ini, berupaya semaksimal mungkin lolos ke PON XX 2020 Papua. Ini pertaruhan nama besar voli pasir Kalsel,” sambungnya.
Yang tak kalah penting, Ribut menyatakan pada Pra PON 2019 ini, diprediksi peta kekuatan tim voli pasir yang berpartisipasi berimbang. “Rata-rata tiap daerah mengutus pemain baru dan masih berusia muda. Namun demikian, peluang masih tetap fifty-fifty,” terangnya.
Tolah