Gina Mariati, S.Sos MIP, anggota Komisi II DPRD Kalsel yang juga kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kalsel berharap, guna meningkatkan daya saing dan pelayanan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalsel perlu melakukan pembenahan secara komprehensif.
Dijelaskan caleg Partai NasDem Dapil Kalsel 5 (HSU, Balangan dan Tabalong) ini, Bank Kalsel harus berbenah serta mengoptimalkan tata kelola dan manajemen risiko. Termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur serta mendongkrak permodalan patut menjadi catatan.
“Untuk mengatasi hal ini BPD Kalsel perlu dukungan lebih optimal dari pemerintah sebagai pemegang saham. Selain itu perlu adanya pembenahan kapasitas kepemimpinan BPD termasuk visi dan komitmen untuk melakukan pembaharuan secara konsisten,” katanya Sabtu (9/3).
Kata Gina, kapasitas sumber daya manusia juga menjadi perhatian karena untuk mendukung pengembangan bisnis diperlukan lebih banyak sumber daya manusia berdaya saing untuk kemajuan BPD Kalsel. “Untuk itu, BPD Kalsel harus melaksanakan Kerangka Holistik dan Roadmap Program Transformasi BPD yang dibuat termasuk memuat visi, sasaran, strategi dan langkah-langkah pengembangan BPD ke depan,” katanya.
Juga yang tak kalah pentingnya, lanjut Bank Kalsel merangkul semua perusahaan baik tambang, perkebunan, dll menjadi nasabah Bank Kalsel. Hal ini guna mendongkrak jumlah nasabah bank kebanggaan urang Banua ini.
Wanita enerjik dan murah senyum ini mengatakan, dengan manajemen internal yang bagus, tentu peluang dan potensi dalam menggali pendapatan daerah bisa terbuka lebar. Bank Kaslel harus bisa menjadi government bisnis economic yakni menjadikan Bank Kalsel sebagai bank utama untuk membangun daerah secara berkelanjutan.
“Bank Kalsel merupakan BUMD yang harus selalu sehat. Ini demi menjaga kestabilan perekonomian daerah, memperkuat pelaku usaha kecil yang jumlahnya sangat banyak. Tentu saja, bisa mendukung program pembangunan pemerintah Kalsel,” katanya.
Gina menegaskan sesuai rencana Pemprov Kalsel pada 2019, Bank Kalsel dan BUMD lainnya didorong menjadi ujung tombak dalam menggali pendapatan asli daerah (PAD).
“Standar ukuran untuk mengukur kinerja BUMD, salah satunya kontribusinya bagi pendapatan daerah,” katanya.
Sementara Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin memastikan akan mengoptimalkan koordinasi bersama jajaran direksi. Termasuk, mengikuti perkembangan zaman. “Kami ingin bergerak bersama dan 2019 semangat kerja karyawan akan lebih baik lagi,” katanya.
Potensi Bank Kalsel di Kalsel sangat besar. Ia menyebut tidak hanya dalam pembiayaan UMKM, namun infrastruktur seperti kereta api bisa dibiayai oleh Bank Kalsel. “Bukan tidak mungkin pembiayaan dari Bank Kalsel, dan peran Bank Kalsel akan lebih optimal, seperti di Jawa Barat, justru bank daerah yang berperan dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur,” katanya.
ang