Gowes tanpa Lupakan Prokes, Personil The STIMs Ini Latih Disiplin

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – OLAHRAGA menggunakan sepeda (gowes) selama pandemi virus Corona (Covid-19) menjadi tren di Indonesia termasuk di Kota Banjarmasin Provinsi Kalsel . Komunitas sepeda pun menjamur bak musim hujan Sudah pasti ini adalah hal yang positif, karena menjaga kebugaran tubuh tetap diperlukan selama masa pandemi ini.

Minggu (29/11/2020) usai sholat subuh, Tono menyiapkan sepeda pakaian olah raganya.

Setelah mencuci tangan dan mengenakan masker, drummer The STIM’ S salah satu grup rock legendaris di Kalsel ini kemudian mengayuh sepeda nya dari Jalan Bali Kota Banjarmasin dengan tujuan Komplek Citraland Jalan A Yani Km 8 Kabupaten Banjar.

Dalam perjalanan yang menempuh jarak lebih kurang 10 Km ini , pria tinggi besar bercambang ini bertemu dengan beberapa goweser temannya yang juga menuju lokasi yang sama.

Setibanya disana ayah dua anak yang sudah beranjak dewasa itu bertemu sahabat nya sejak menempuh pendidikan di STIMI Banjarmasin, Sima Hawari.

Sima Hawari sendiri dikenal sebagai vokalis The STIM’S, salah satu vokalis rock legendaris di Kalsel yang memiliki vokal tinggi melengking.

The STIMS sendiri merupakan salah satu grup musik cadas yang ikut mewarnai perjalanan keemasan musik hingar bingar di kota berjuluk seribu sungai era 80-90 an.

Sima yang datang juga lengkap mengenakan kostum gowes nya itu bersama Tono menuju salah satu kafe di komplek perumahan elit yang hampir tiap Minggu diramaikan kehadiran Goweser.

Usai mencuci tangan dan tetap mengenakan maskernya Tono dan Sima bergabung dengan teman teman komunitas sepeda yang mereka ikuti dan notabene sahabat mereka di masa muda dengan tetap menjaga jarak duduk yang sesuai protokol kesehatan yang diterapkan pengelola kafe.

“Di usia diatas 50 bagi saya adalah waktunya menjaga kebugaran dengan bersepeda dan bertemu sahabat lama tiap pekan bercengkrama,” ujar Tono kepada Barito Post.

Menurut karyawan swasta ini ketika Pandemi Covid19 dimana pemerintah mewajibkan penerapan protokol Kesehatan awalnya Tono merasakan kagok saat gowes .

Termasuk kebiasaan mesti cuci tangan usai menaiki sepeda.Namun lama kelamaan hal itu menjadi biasa baginya dan justru merasakan manfaatnya.

” Sekarang ini saya bahkan setelah membayar kopi yang diminum saja kurang lengkap jika tak mencuci tangan setelah itu” aku pria yang akrab disapa Todra (Tono Drum,red) ini.

Manfaat lain yang dirasakan secara perlahan dirinya jadi terbiasa disiplin dan ini diterapkannya di keluarganya “Ya maklum kan sudah bukan rahasia para pemain musik rock terkadang apa adanya dan itu masih kebawa,” tawanya.

Senada diakui Sima yang mengaku tidak lengkap jika keluar rumah tak mengenakan masker “Manfaatnya yang pasti selain menjaga tertular virus Covid 19, yang pasti terlindung dari debu ” ujar Sima.

Tono dan Sima hanya contoh kecil dari ribuan goweser di Indonesia yang tetap disiplin menjaga kebugaran tubuh dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Sederhana memang namun rutinitas Tono dan Sima serta Goweser lainnya secara tidak langsung ikut mendukung upaya pemerintah memutuskan rantai penularan Covid-19. Mari menjaga kebugaran dan disiplin terapkan Prokes .

Penulis : Mercurius

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment