GP Ansor Dorong Kader Jadi Pebisnis Andal

Pembukaan Pelatihan UMKM GP Ansor se-Kalsel di Asrama Haji Banjarmasin di Banjarbaru, Sabtu (27/11/2021). (Foto:tya/brt)

Banjarbaru,BARITO – Gerakan Pemuda (GP) Ansor terus mendorong kadernya untuk menjadi pelaku bisnis yang andal. Terlebih saat pandemi Covid-19, sektor perekonomian diupayakan untuk terus bertumbuh agar masyarakat semakin mandiri.

“Di masa pandemi ini, kita mencari cara agar ekonomi terus tumbuh,” ujar Wakil Ketua Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Abdul Hakam Aqsho usai pembukaan Pelatihan UMKM GP Ansor Kalimantan Selatan di Asrama Haji Banjarmasin di Banjarbaru Sabtu (27/11/2021).

Dia mengatakan,  pelatihan pendampingan UMKM bagi kader GP Ansor digagas sejak tahun 90an, namun belum sistematis.

Pada tahun ini,  peluncuran kegiatan pelatihan ini dihelat serempak di 14 provinsi dan menjadi yang pertama kalinya di Provinsi Kalimantan Selatan.

Abdul Hakam Aqsho melihat, banyak kader Ansor telah menjalankan usaha, namun belum mendapatkan bantuan kucuran modal.

“Masih ada kader GP Ansor yang usahanya belum sistematis, belum akuntabel dan masih ada yang belum tahu jika mendapatkan kucuran dana harus melakukan apa, tahapannya dan jika sudah berkembang maka harus memahami cara pengelolaan asetnya,” imbuhnya.

Ditanya total jumlah kader GP Ansor, Abdul Hakam memperkirakan sekitar 8,5 juta dan yang menjadi pelaku usaha. Jumlah itu yang masuk dalam data, karena masih ada yang belum masuk dalam pandataan.

Pentingnya mendata jumlah kader,imbuhnya, juga terkait dengan rencana perbankan untuk menyalurkan bantuan kreditnya sesuai amanat dari Kementerian BUMN untuk mendampingi pelaku usaha di Indonesia.

Pada pelatihan tersebut,  GP Ansor bekerjasama dengan Bank BNI sebagai narasumber.

Peserta pelatihan dari tanggal 27 dan 28 Nopember ini meliputi kader GP Ansor dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Kalsel, Teddy Suryana mengungkapkan,  program pendampingan UMKM bagi kader GP Ansor ini merupakan tindaklanjut pasca penandatanganan nota kesepahaman antara GP Ansor Pusat dengan Menteri BUMN, Erick Thohir. Tujuannya adalah untuk mendukung program kemandirian kader dan menjamin kelancaran usaha bagi  kader GP Ansor yang telah memiliki usaha.

Teddy berharap, kader lebih bersemangat dan berinovasi dalam mengembangkan usahanya.

“Pada pelatihan ini, mayoritas peserta berasal dari Barisan Ansor Serbaguna atau Banser. Kader Banser memang kita dorong minimal memiliki warung, kios dan sebagainya. Jadi jika mereka berkhidmat di Ansor, NU, istrinya ada usaha untuk menopang ekonominya,” cetusnya.

Jumlah kader GP Ansor di Kalsel ungkap Teddy ada sekitar 5000 orang lebih. Tiap cabang, kader banser memiliki usaha. “Kami berharap dengan kegiatan ini, kader Ansor di Kalsel terus bersemangat, berinovasi mengembangkan usaha yang dimiliki, dan mudah mudahan dengan ikhtiar yang dilakukan Ketua Umum PP GP Ansor H. Yaqud Cholil Qoumas bisa terbukti nyata bagi kader-kader di Kalimantan Selatan khususnya ” harapnya.

Ketua PWNU Kalsel, KH Hasib Salim menyambut baik digelarnya program pelatihan pendampingan UMKM bagi kader.

“Apalagi di Kalsel ini mayoritas masyarakat adalah warga nahdiyin atau NU, sehingga ekonomi semakin semarak dan yang menikmati juga warga NU,” katanya.

Melalui pelatihan, tukasnya, akan terwujud   nahdiyin yang sejahtera.

Penulis: Cynthia

 

 

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula