Banjarbaru, BARITO-Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mencanangkan Adopsi Pohon bagi jajarannya yakni setiap orang diwajibkan menanam dan membiayai pemeliharaan pohon masing-masing. Pada gerakan Adopsi Pohon dan Kegiatan Penanaman di Setdaprov Kalsel kemarin, gubernur melakukan penanaman pohon diikuti dengan Sekdaprov Kalsel Abdul Haris dan sejumlah pejabat lainnya.
” Ada delapan ratus lima puluh dua pohon yang kita tanam. Ini adalah bentuk keseriusan kita melaksanakan revolusi hijau yakni melakukan penanaman di Bumi Kalimantan Selatan. Hari ini kita menanam di lingkungan kantor kita,” ujar gubernur kepada wartawan kemarin pagi.
Gubernur mengatakan, aparatur sipil negara harus menjadi motor penggerak dalam kegiatan penghijauan. ASN, imbuhnya, harus memiliki jiwa yang giat menanam dan merawat pohon di tempat kerja dan lingkungan tempat tinggal. Adopsi pohon menurutnya juga sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan di tengah masifnya kerusakan alam.
Gubernur meyakini, dalam waktu tiga puluh atau lima puluh tahun lagi, pohon-pohon yang ditanam saat ini akan dinikmati oleh anak-cucu.
“Mari selamatkan Kalsel dari kerusakan lingkungan,” ajaknya.
Gubernur juga menyatakan komitmennya untuk selalu mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menanam pohon. Pada kesempatan itu, Sahbirin Noor juga menambahkan bahwa pemerintah pusat mengapresiasi kerja keras Pemprov Kalsel dalam melestarikan alam dan menggerakkan pertanian dengan dilaksanakannya Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 tanggal 18 Oktober di Kabupaten Barito Kuala.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa adopsi pohon tersebut berarti bahwa semua pejabat punya anak asuh yakni berupa pohon. Dengan kata lain, semua pohon di Setdaprov Kalsel memiliki “bapak asuh”nya masing-masing. Pohon yang ditanam diantara mahoni, spathodea, tabebuya dan sebagian pohon dadap.
Karena jumlah 852 pohon yang ditanam itu sesuai dengan jumlah jabatan di Pemprov Kalsel.
“Setiap orang yang menjadi bapak asuh harus memberi nafkah anaknya. Dananya dikelola oleh koperasi dari Pemprov Kalsel dengan biaya beberapa puluh ribu per tahun. Tentunya ini akan sangat menarik karena kita punya anak disini. Dan nanti pada saat kita pensiun, kita bisa bangga inilah tanaman yang saya tanam,” ujarnya. tya