Teks Foto : Gubernur Kalsel melakukan penanaman pohon di Miniatur Hutan Tropis Setdaprov, Jum’at(11/1) pagi. (Foto:slm/brt)
Banjarbaru, BARITO
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor melakukan penanaman bambu dan meranti di area Miniatur Hutan Tropis Kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel, Jum’at (11/1) pagi. Penanaman pohon merupakan salah satu realisasi Gerakan Revolusi Hijau yang dikampanyekan Pemprov Kalsel.
Penanaman diawali pelepasan puluhan ekor burung disaksikan jajaran Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, pejabat dan undangan diantaranya dari Balai di Kementerian Kehutanan termasuk perwakilan dari KBRI Finlandia dan Neste Corporation. Seperti diketahui, Pemprov Kalsel menjalin kerjasama dalam berbagai bidang dengan pemerintah dan perusahaan dari negara dari Eropa Utara tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur Sahbirin Noor mengatakan, melalui gerakan revolusi hijau, pihaknya ingin mengembalikan hutan Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan menjadi surga hutan tropis di dunia. “Kita ingin, hutan Kalimantan Selatan kondisinya membaik. Kerusakan hutan dapat kita atasi dan lahan-lahan yang kosong kita tanami secara bersama dan bergotong royong,” ujarnya.
Gubernur menuturkan, hasil dari Gerakan Revolusi Hijau, lahan kritis di daerah Kalimantan Selatan berkurang cukup signifikan. Yakni dari 640 ribu hektar, kini tersisa 511 ribu hektar.
Pengurangan lahan kritis itu, tukas gubernur, sekaligus meningkatkan indeks kualitas hidup di Provinsi Kalimantan Selatan dari urutan 26 naik ke urutan 19.
“Gerakan revolusi hijau harus kita lanjutkan, kita bergerak untuk menanam. Jangan sampai hanya karena diperintah,” tegasnya.
Dipilihnya bambu dan meranti untuj di tanam di kawasan itu bukan tanpa alasan. Pohon bambu, jelasnya, memiliki manfaat besar sebagai pengendali perubahan iklim. Baik untuk rehabilitasi lahan tergradasi dan mampu menyerap serta menyimpan karbon. Bambu juga bernilai ekonomis karena bisa diolah untuk menjadi berbagai produk. Sehingga akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.tya/slm