Banjarbaru, BARITO – Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menekankan pentingnya sinergi semua pihak untuk mengendalikan inflasi.
“Koordinasi untuk mengendalikan inflasi di Kalsel harus kita tingkatkan. Kita harus bergerak dan pertajam, terutama pada poin yang menjadi hambatan,” ujarnya kepada wartawan seusai membuka Rapat Koordinasi Daerah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalsel Semester II di ruang rapat gubernur lantai 4 Perkantoran Setdaprov, di Banjarbaru, Senin (18/11).
Gubernur juga menegaskan perlunya sinkronisasi program agar inflasi terkendali. Salah satu wujudnya adalah menciptakan ketahanan pangan di Kalsel.
“Mengendalikan inflasi adalah pekerjaan besar di Kalsel. Perlu semangat gotong royong sehingga pekerjaan besar jadi ringan. Tidak ada yang namanya pekerjaan berat, itu yang selalu saya katakan. Karena tidak ada pekerjaan besar yang tidak bisa diselesaikan selama kita mau gotong-royong,” ucap gubernur pada pembukaan rakor.
Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Perwakilan Bank Indonesia Koordinator Wilayah Kalimantan, Rahmat Dwisaputra mengatakan, menyambut Rakorpusda TPID di Jakarta pada 21 November mendatang, pihaknya ingin mengumpulkan bahan untuk dibahas pada kegiatan itu serta bersinergi dengan Pemprov Kalsel.
Hal itu juga sesuai dengam tema dari rapat koordinasi, yakni “Sinergi dan Inovasi dalam Mendukung Ketersediaan Pasokan dan Kelancaran Distribusi Pangan”.
“Terkait dengan beras, kami kemarin dengan Ibu Ina (Karo Kesra Setdaprov Kalsel,red) dan Bapak Birhasani (kepala Dinas Perdagangan Kalsel, red) telah melakukan kunjungan atau studi tiru ke Semarang, Jawa Tengah,” ujarnya.
Hasil dari studi tiru tersebut, imbuh dia, telah ditindaklanjuti dengan mencontoh model rice market center (RMC) di Jawa Tengah dengan tujuan menstabilkan harga beras.
“Kemudian Bapak Arif Kabulog Kalsel sudah bersedia jadi obstaker (pengguna,red)nya. Di Kalsel ada beberapa kabupaten penghasil beras yaitu Kabupaten Batola dan Kabupaten Tapin. Dan ini bisa captive marketnya di pemprov dan seluruh kabupaten dan kota bisa ikut serta karena kita ambil berasnya dari Batola dan Tapin,” bebernya.
Penulis: Cinthia