Gubernur Wujudkan Pembangunan Sekolah Merata Daerah Pinggiran

by admin
0 comments 3 minutes read

Teks :
Muhammadun

Banjarbaru, BARITO
Visi Misi Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, Kalsel Mandiri dan Terdepan (Kalsel Mapan), salah satunya mewujudkan Kalsel Cerdas, kini mulai direalisasikan dengan prioritas melakukan pemerataan pembangunan sekolah di daerah pinggiran di kabupaten/kota se-Kalsel.
Pemerataan pembangunan sekolah di sektor pendidikan ini, salah satu hasil dari kegiatan turun ke desa (turdes), yang selama ini kerap rutin dilakukan Paman Birin sapaan karib Gubernur bersama jajaran SKPD Pemerintah Provinsi Kalsel. Dimana saat turdes, Gubernur langsung berinteraksi mendengarkan aspirasi masyarakat, kemudian melihat langsung kondisi daerah yang beliau kunjungi, terutama daerah pinggiran yang jauh dari ibukota kabupaten/kota. Dari turdes itu lah sesuai dengan bidang/sektor, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur hingga perekonomian, orang nomor satu di Kalsel ini menginstruksikan kepada masing-masing SKPD untuk menindaklanjuti. Contohnya, bidang pendidikan, diinstruksikan melakukan pemerataan pembangunan sekolah-sekolah yang ada di daerah pinggiran.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel Muhammadun, yang selama ini rutin mengikuti dan mendampingi Gubernur turdes.
“Sesuai arahan dari pak Gubernur H Sahbirin Noor, untuk pembangunan sekolah itu merata, terutama daerah pinggiran-pinggiran. Tujuannya, agar anak-anak di pinggiran tidak bersekolah ke ibukota kabupaten,” ujar Muhammadun, Rabu (16/1/2019).
Ia menyebutkan, untuk pemerataan itu pihaknya sudah menggarap daerah-daerah pinggiran yang selama ini didatangi pak Gubernur, antara lain kita sudah menggarap di Kuripan, Jejangkit, Wanaraya di Batola, kemudian Tebing Tinggi di Balangan, Tabalong, Tanah Bumbu hingga Kotabaru, termasuk daerah pinggiran di kota Banjarmasin.
Dengan pemerataan itu, tukas Madun sapaan karibnya, kita harapkan semua sekolah di Kalsel ini sudah dirapikan, artinya ada ruang kelas, ada ruang guru, ada ruang laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium komputer maupun kantinnya harus bersih.
“Ini semua harus kita perhatikan. Alhamdullilah saat kami rapat, Kepala Sekolah yang di kota pada setuju dan
memahami, karena kondisi sekolah mereka sudah baik dibandingkan yang ada di pinggiran,” terangnya.
Madun menambahkan, adanya instruksi Gubernur tersebut, insya Allah nanti pada posisi 2021 kita akan melihat tidak ada perbedaan signifikan antara daerah pinggiran yang jauh dari ibukota kabupaten itu akan baik sarana prasarana sekolahnya.
Madun mencontohkan, seperti daerah pinggiran di Banjarmasin, kondisi sekolahnya sudah baik, yakni SMA 9, SMA 10, SMA 12 dan SMA 13, karena sekolah-sekolah itu kita garap dan kondisinya sudah baik.
Lanjutnya, perbaikan sekolah pinggiran ini didukung Dana Alokasi Khusus (DAK) kita, Alhamdullilah naik, dulu Rp21 miliar sekarang Rp33,3 miliar. Kenaikannya Rp12 miliar. Sehingga kita dorong kepada Kepala Sekolah bukan sekedar mengandalkan dana APBD saja, tapi juga kita harus mencoba memperbanyak tambahan dari DAK dan bantuan pusat.
“Salah satu tugas penting dari kita mewujudkan Kalsel Cerdas,” tandasnya.
Madun juga menegaskan, kegiatan pak Gubernur yang sering turun ke desa itu bukan untuk rame-rame, tapi beliau melihat langsung dan menyerap langsung aspirasi masyarakat.
Diakui Madun, dirinya merasakan sendiri manfaat turdes tersebut, ia bersama Gubernur dan rombongan bisa melihat langsung kondisi jalan, jembatan, bangunan sekolah, sarana kesehatan, sarana pertanian hingga perekonomian warga maupun lainnya.
Dari turdes itulah, imbuhnya, Gubernur langsung menginstruksikan kebawahannya untuk menindaklanjuti. Contohnya, saya diinstruksikan membenahi sarana prasarana pendidikan di daerah pinggiran, antara lain seperti di Kuripan, Kelumpang Hilir, Lontar dan Paramasan.
“Seperti di Paramasan, sekarang sudah dibangun SMA, sehingga anak-anak disana tidak jauh lagi bersekolah,” ujar Madun.
Karena itu ditegaskannya kembali tujuan pak Gubernur turun ke desa untuk melihat langsung kondisi daerah pinggiran, kemudian menyerap aspirasi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur bahkan perekonomian.sop

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment