Pelaihari,BARITO – Masyarakat di Desa Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar berinisiatif membangun posko covid-19 diwilayahnya, dan dalam pembangunan posko covid-19 mereka disuport kepala desa setempat,dimana posko tersebut dibangun dari dana desa sebesar Rp 50 juta rupiah.
Salam, kepala Desa Tajau Pecah Kamis, (16/4) kepada Barito Post mengatakan,mewabahnya virus covid-19 ini maka diambil kebijakan untuk pencegahan berupa pendirian posko,dan berhubung memerlukan dana yang cukup besar untuk mengadakan kegiatan posko penyemprotan, khususnya pada jalur Kecamatan Batu Ampar menuju Kecamatan Panyipatan,maka dana desa pun digunakan.
Menurutnya pula, kegiatan fisik dari dana desa yang semula untuk pengolahan sumur bor, maka sementara ditunda dananya untuk difokuskan membuka posko penyemprotan disenfektan, sebab dana swadaya dari perangkat desa tidak mencukupi untuk kegiatan tersebut. Dan keberadaan posko covid-19 akan terus ada sampai waktu benar-benar covid-19 dinyatakan aman oleh Pemerintah.
Penyemprotan dilakukan kepada semua jenis kendaraan, namun yang lebih intens penyemprotannya pada kendaraan yang hendak menuju jalan alternatif lewat Desa Tajau Pecah menuju Kecamatan Panyipatan, begitu pula sebaliknya.
Diposko covid-19 Desa Tajau Pecah sendiri disiagakan personil 8 orang dalam setiap harinya oleh kalangan millenial yang tergabung dalan Pemuda Karang Taruna Bajaj (Batu Brajang) bersama perangkat desa. Mereka tidak terima honor apapun cuma dapat makan 2 kali dan lainnya dengan lama waktu berada diposko dari pukul 08.00 wita sampai pukul 16.00 wita.
“Pada posko ini disiapkan pula peralatan semprot pinggang 4 buah, masker, kaos tangan, serta bahan penyemprotan yang menggunakan bahan kimia pembersih lantai berupa Wipol. Posisi posko sendiri berada di Rt 9 yang merupakan jalur strategis dijalur trans Kalimantan dan terkoneksi ke Kecamatan Panyipatan,”tutup Salam.
Penulis: Basuki