Batulicin, BARITO – Syamsuriana, salah satu guru pegawai tidak tetap (PTT) di PAUD Terpadu TK-KB Puspa Bangsa di Desa Sepunggur Kecamatan Kusan Hilir Tanah Bumbu yang menaruh harapan perhatian lebih dari pemerintah daerah.
Penghasilan sebagai guru TK yang ia terima hingga sekarang terbilang jauh lebih rendah dari kebutuhan yang harus ia penuhi. Terlebih sang suami hanya berprofesi sebagai buruh.
Syamsuriana pun tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi perekonomian keluarga, dan harus rela tinggal dalam rumah yang bisa disebut kurang layak huni.
“Penghasilannya sebagai guru TK tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” ucapnya.
Kendari hanya mengantongi uang Rp 1.550.000 tiap bulan, Syamsuriana tetap setia mengabdikan diri sebagai guru PTT TK itu.
Dia menceritakan, sebelum diangkat PTT dirinya mulai menjadi guru honor di salah satu TK di Kota Pagatan, dengan gaji yang sangat minim, tepatnya di tahun 2007. Dan di tahun 2016 dia pun di angkat menjadi PTT di PAUD Terpadu TK-KB Puspa Bangsa di Desa Sepunggur.
“Ya dengan gaji PTT sekarang, kalau ditanya apa cukup, ya harus cukup, sedangkan suami hanya bekerja sebagai buruh. Apa aja dikerjakan asal itu halal,” ujarnya.
Asa untuk mendapatkan penghidupan yang layak sebagai tenaga pendidik pun mejadi keinginan keluarga ini. “Kalau waktu dulu itu ada tambahan uang makan untuk guru, kalau sekarang tidak ada lagi. Ya gaji yang ada aja, ” katanya.
Penulis: Hali