Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Menghapus sekat-sekat kesukuan, dan terus membangun prestasi akademik untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara. Itulah harapan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), khususnya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang berlokasi di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Kita harus menghapus sekat-sekat kesukuan, karena tantangan yang kita hadapi semakin besar. Sebagai bagian dari NKRI, kita harus bersama-sama membangun WNI yang lebih kuat dan berprestasi, termasuk di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (ULM),” ujar Dr Hj Indira Fitriliyani Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Jumat (10/1/2025) di Kota Banjarmasin.
Dr Hj Indira Fitriliyani bersama Ira Puspita Dewi MSi (Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan) yang mendampingi Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM Dr H Untung Bijaksana tersebut memiliki harapan besar untuk masa depan. “Fakultas kami terus berusaha menjadi pusat unggulan di bidang akuakultur, teknologi hasil perikanan, hingga sosial ekonomi kelautan,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM Dr H Untung Bijaksana mengaku, butuh kolaborasi lintas sektoral dan pengelolaan sumber daya alam untuk membangun masa depan bangsa.
“Kita komitmen memajukan sektor perikanan dengan berbagai terobosan, dan dengan dukungan berbagai pihak, kami optimistis bisa membawa kemajuan besar di masa depan,” tandas Dr H Untung Bijaksana yang juga alumni Fakultas Perikanan Wellem dan Ketua Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Kalsel ini.
Bahkan, Ia memastikan, fokus utama Fakultas Perikanan dan Ilmu Keelautan adalah pengelolaan 611 hektar kawasan mangrove yang ditugaskan oleh Kementerian Kelautan Perikanan (KKP).
“Jadi,kKawasan ini dirancang menjadi mercusuar pembangunan masyarakat pesisir. Dalam beberapa bulan ke depan, mereka akan memulai produksi kepiting soka (tanpa cangkang) dan pembesaran bandeng di wilayah Teluk Tamiang Kotabaru, yang diharapkan menjadi penopang ekonomi lokal,” paparnya.
Tak hanya itu, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan telah bekerjasama Polda Kalsel, Pemprov Kalsel, Kabinda, dan sektor swasta untuk mendukung peternakan sapi melalui penanaman rumput gajah di Sungai Riam Pelaihari. “Sebanyak 200 ekor sapi telah menjadi cikal bakal program keberlanjutan di wilayah itu,” tambahnya.
Sebagai Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Indonesia Timur, Dr H Untung Bijaksana mendorong universitas-universitas di wilayah tersebut meningkatkan kolaborasi dalam penelitian.
“Berkat upaya ini, beberapa program studi telah meraih akreditasi internasional dengan peringkat Asia di bawah 10 besar,” bebernya.
Untuk itu, sambung Dr H Untung Bijaksana, pihaknya ingin penelitian ini berdampak lebih besar melalui kolaborasi. Apalagi Kalimantan Selatan (Kalsel) dikenal sebagai ‘raja makan ikan’. “Jadi sektor perikanan harus terus berkembang,” sebutnya.
Menjadi catatan penting, dalam waktu dekat, 250 mahasiswa akan diberangkatkan untuk program KKN Tematik di Tanah Bumbu (Tanbu), bertujuan membina desa-desa binaan. “Program ini menjadi langkah konkret untuk membawa dampak positif bagi masyarakat local,” kata pria kelahiran Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini.
Pada bagian lain, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mempersiapkan pembukaan 5 Program Studi (Prodi) di luar kampus utama, termasuk di Kabupaten Kotabaru. “Upaya ini dapat mendekatkan layanan pendidikan dengan masyarakat pesisir dan meningkatkan daya saing nasional di sektor perikanan,” harapnya.
Ira Puspita Dewi MSi Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan optimis, ULM dapat kembali unggul, dengan prestasi-prestasi yang diperoleh selama ini. “Kita berdoa dan support agar ULM kembali ke posisi semula. Kita bekerja untuk kebaikan ULM dan seluruh Civitas Akademika serta masyarakat. Mohon doanya untuk kebaikan kampus ULM,” imbuhnya.
Editor: Afdiannoor Rahmanata
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya