Harga Kedelai Naik, Pedagang Tahu dan Tempe Pasrah

Banjarmasin, BARITO – Dengan naiknya harga kedelai, membuat pedagang tahu dan pedagang tempe pasrah. Pasalnya, sangat berdampak terhadap harga jual di pasaran. Mengingat sayur tak terlepas dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Baik untuk kesehatan tubuh. Namun harapan untuk memenuhi kebutuhan pangan terancam sulit, karena naiknya harga, seperti harga kacang kedelai yang menjadi bahan pokok pembuatan tahu dan tempe.

Di sejumlah pasar, pada Kamis (3/3/2022), beberapa pedagang sayur mengeluhkan harga jual yang selalu tidak stabil. Seperti Rukayah (50) pedagang sayur pasar Lama Banjarmasin, masih dapat bersyukur karena masih bisa berjualan walau ada saja harga bahan pokok yang tidak stabil.

Ia mengakui, kondisi seperti yang dialami sebulan yang lalu minyak goreng sempat menjadi mahal dan mulai langka, kini giliran kacang kedelai. “Ya, kini giliran kacang kedelai pun naik harganya,” ucapnya.

Kacang kedelai adalah bahan baku pembuatan tehu dan tempe. Otomatis harga dua bahan makanan tersebut ikut merangkak naik. “Memang ada kenaikan harga, contohnya tempe dan tahu. Kalau harga tempe satu bantang ukuran sedang Rp 5 ribu hingga Rp 7 ribu, sekarang naiknya jadi bertambah sekitar 2 ribuan,” ujarnya.

harganya segitu-segitu juga, jelasnya, tetapi ukuran dan ketebelannya bisa dikurangi. Mengingat harga kacang kedelai di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogramnya, sekarang kenaikan harganya menjadi bertambah Rp 6 ribu per kilogram.

Salmi (45) pedagang pasar Kalindo Banjarmasin memastikan ketidakstabilan harga bahan pokok sangat menyusahkan rakyat. Sebagai pedagang dia merasa cemas karena tidak dapat melayani pembeli karena harga yang tidak menentu. “Kami minta kepada pemerintah untuk memperhatikan kami pelaku usaha kecil, sebab kami kalau ingin mengisi dagangan hampir setiap saat menambah modal terus. Bahan baku sering naik, kalau kami menjual kepada calon pembeli dengan harga biasa kami akan rugi, kalau harga dinaikkan pelanggan akan lari. jadi terpaksa dengan harga tetap ukurannya saja yang dikurangi, itu saja yang bisa kami lakukan,” imbuhnya.

afdi

 

Related posts

Dukung Pengembangan Ekonomi Daerah, Kinerja Sektor Jasa Keuangan Kalsel Tumbuh Positif

Muswil IV DPW ALFI/ILFA Kalsel “Pintu Gerbang Logistik Penyangga IKN”

Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Lakukan Sidak SPBU di Wilayah Kalsel