Hari Guru Nasional, Peran Guru Di Era Milenial

by admin
0 comments 4 minutes read

Oleh : Siti Khadijah *)

Hari Guru Nasional 2021 jatuh pada tanggal 25 November. Peringatan tahunan itu merupakan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hari guru merupakan hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru yang telah membaktikan dirinya untuk mendidik generarasi muda. Akan tetapi, peran dan tugas guru pada era sekarang ini lebih berat lagi. Tantangan pendidikan masa depan yang menuntut peserta didik agar mampu berpikir secara kritis, berkolaborasi, memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan berpikir kreatif harus dihadapi guru. Guru harus benar-benar mampu menyiapkan berbagai hal agar dapat mencetak generasi muda yang lebih mapan dan berkompeten di masa yang akan datang.

Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Peringatan Hari Guru Nasional menjadi momentum bagi masyarakat untuk mengapresiasi dan menghormati para tenaga pendidik di Indonesia. Peran guru secara umum adalah sebagai tugas pendidikan meliputi mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik. Seorang guru juga berperan untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan serta pengetahuan siswa.

Terutama di era milenial seperti sekarang ini, peran guru sangat diperlukan untuk membantu generasi muda agar tidak terjerumus ke hal negatif dan selalu bersikap positif dan berpikir kritis. Hari Guru Nasional erat kaitannya dengan lahirnya PGRI. Sebelum PGRI resmi terbentuk, terlebih dahulu para guru membentuk organisasi guru pribumi bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada masa kolonial Belanda di 1912. PGHB merupakan organisasi yang bersifat unitaristik dengan anggota yang terdiri dari guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Selain PGHB, ada berbagai organisasi guru lain yang berkembang seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB). Ada juga organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

Situasi yang saat itu tengah dijajah Belanda, membuat perjuangan guru tidak hanya fokus pada perbaikan nasib dan kesetaraan hak dan posisi saja. Perjuangan para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut memuncak menjadi perjuangan nasional dengan satu tujuan yaitu merdeka. Setelah 100 hari setelah Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 23-25 November 1945, diselenggarakan Kongres Guru Indonesia yang pertama. Kongres tersebut berlangsung di Surakarta, tepatnya di Gedung Somaharsana (Pasar Pon), Van Deventer School, Sekolah Guru Puteri (sekarang SMP Negeri 3 Surakarta). Kongres Guru Indonesia yang pertama tersebut menghasilkan kesepakatan yaitu segala perbedaan antara organisasi guru yang didasarkan perbedaan tamatan di lingkungan pekerjaan, daerah, aliran politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Para pendiri PGRI merupakan guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Sejak Kongres Guru Indonesia 1, semua guru di Indonesia menyatakan bersatu dalam satu wadah yaitu PGRI. Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 kemudian menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun.

Istilah generasi milenial berasal dari kata millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, Williams Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. Millennial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. Namun, para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980 – 1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya.

Di era milenial ini tentu ada banyak perubahan termasuk dalam pendidikan. Guru sebagai pengajar pastinya mendapat tantangan dari perubahan tersebut. Salah satu tantangan guru pada era sekarang ini yaitu teknologi, maka dari itu guru harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan memposisikan dirinya sebagai pendidik yang ideal serta memberikan yang terbaik. Peran guru selain mengajar, juga harus mendidik peserta didik agar dapat berpikir kritis dan memiliki keterampilan serta karakter yang baik. Selain itu, sebagai pendidik guru juga harus lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran, berpikir rasional atau open minded, menjadi contoh dan teladan yang baik, dan harus membangkitkan semangat belajar peserta didik agar menjadi siswa yang berkualitas.

Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November, bertepatan dengan hari ulang tahun PGRI. Guru dianggap memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pengembangan dan peningkatan SDM. Peran guru di era milineal sangat berpengaruh untuk generasi muda bangsa Indonesia. Banyak hal yang dapat mempegaruhi pola pikir peserta didik di zaman yang serba mengandalkan teknologi seperti sekarang ini. Untuk itu agar tidak tergantikan oleh teknologi, guru harus berperan aktif dalam memberikan pendidikan yang berkualitas. Mampu memposisikan diri agar menjadi panutan yang baik, sehingga melahirkan generasi yang mumpuni, kritis, rasional, dan positif.

Tugas seorang guru adalah tugas yang mulia namun juga sulit. Maka dari itu di hari Guru Nasional ini, kita dapat melakukan banyak hal untuk merayakannya sebagai ucapan terimakasih kepada guru-guru yang telah mendidik kita dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, SMA, bahkan sampai perguruan tinggi. Dan tidak hanya untuk peserta didik, namun juga pendidik diharapkan mampu untuk lebih kreatif dan inovatif dalam proses belajar mengajar, dan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif serta efektif. ***

*) Penulis adalah mahasiswa S-1 Bimbingan Konseling FKIP Universitas Islam Kalimantan

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment