Alalak, BARITO – Di hari ketiga, Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Mujiyat usai dilantik Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor, ia langsung disambut khususnya insan kesehatan, Kamis (24/11/2022).
Bertempat di Rumah Makan Pawon Tlogo, Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Batola, Mujiyat disambut melalui acara ramah tamah dengan insan kesehatan yang dipimpin Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Batola, dr Azizah Sri Widari.
Acara ramah tamah bersama Mujiyat, yang masih menjabat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP SDM) Kalsel, itu dihadiri sebanyak 230 tenaga kesehatan.
Penjabat Bupati Batola ini dengan santai mengisahkan masa lalunya. Sejak 1998, dia diangkat menjadi pegawai Disdik UPTD Taman Budaya, untuk itu Mujiyat mengambil rumah kredit di Handil Bakti.
“Saya harus jual motor dulu untuk uang muka atau DP rumah,” terangnya.
Kemudian sejak lahir ia diberi nama Mujiyat artinya kuat dalam bahasa Jawa dan karena kehidupan waktu itu masih sakit, lalu Mujiyat pun menciptakan lagu dengan judul “Cangkal Bacari”.
Dengan meminta nada C, Penjabat Bupati Batola ini langsung menyanyikan lagu ciptanya.
Ketika lagu itu dinyanyikan dihadapan Anang Ardiansyah, Mujiyat dikasih uang Rp100 ribu, bahkan ikut lomba ke Jakarta dan masuk sepuluh besar hingga karirnya terus naik sampai sekarang.
Terkait soal kesehatan. Hal yang tidak terlupakan dua tahun lalu Mujiyat sempat dinyatakan postif Covid-19 waktu itu. Meski semua sudah dicek kesehatan tetapi tidak ada yang positif.
Lalu dia disuruh nginap walau hasil cek negatif, namun tidak dibolehkan pulang. Tapi karena sudah masuk ICU RSUD Ulin Banjarmasin. Ia sempat diberitakan Mujiyat melarikan diri. Lalu dirinya dijemput tapi tak mau.
Kemudian Mujiyat kembali ke rumah sakit dan malah disambut nakes pakai Alat Perlengkapan Diri (APD) dan disuruh tandatandangi surat kematian. Waktu itu dialah salah satu pejabat yang kena Covid-19.
“Saya hampir stres karena di ICU orang di sebelah kiri kanan saya sudah meninggal karena Covid-19 dan hari ke 18 saya keluar dari ICU, bahkan satu-satunya yangmasih hidup,” beber Mujiyat.
Untuk itu dia bangga dengan nakes, karena merupakan pahlawan, sebab nakes menghadapi orang yang positif Covid-19 sampai pengobatan sembuh. Karenanya harus diapresiasi dan diberi semangat melalui ramah tamah ini.
Lanjutnya, begitu dinyatakan tidak Covid, saya kemudian diangkat jadi Kepala BPBD Kalsel dan saya langsung membayarkan honor nakes yang sempat tertunda waktu itu.
Sementara itu Kadis Kesehatan Kabupaten Batola, dr Azizah Sri Widari mengatakan, dari
230 nakes itu terdiri dari perawat, bidan dan TU atau admin.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas waktunya bersama insan kesehatan,” sebutnya.
Sedangkan Kepala Puskesmas (Kapuskesmas) juga hadir sebanyak 19 orang dari 17 kecamatan.
“Untuk yang dua puskesmas ada dua, yakni di Kecamatan Alalak dan Mekar Sari dengan Tamban,” pungkasnya.
Penulis : Arsuma
Editor : Sophan Sopiandi