Banjarmasin, BARITO – Setelah sekitar setahun melaksanakan pembelajaran secara daring (online), Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah untuk siswa SD dan SMP, Senin (22/3).
Pelaksanaan PTM hari pertama yang menerapkan protokol kesehatan (prokes) itu berlangsung lancar.
“Pantauan kami pada pelaksanaan PTM hari ini (kemarin, red) di sekolah-sekolah, semua sudah menjalankan protokol kesehatan yang baik dan benar,” kata Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Sahnan, Senin (22/3).
Dia berharap, protokol kesehatan yang diterapkan pada PTM itu dapat berlanjut dengan konsisten dan menjadi kebiasaan bagi siswa di sekolah dengan intervensi dari berbagai kalangan, mulai dari guru hingga orangtua siswa.
“Semoga selanjutnya terus diterapkan dan agar mereka terbiasa menjalankan prokes,” harapnya.
Sahnan berpesan kepada para guru-guru agar melakukan intervensi dan mengimbau anak murid, seperti kalau selesai sekolah harus langsung pulang.
“Ini demi mengutamakan keselamatan murid. Harus ada kerjasama antara guru dan orangtua pula,” tuturnya.
Dari pantauan di SMPN 22 Banjarmasin, pada pelaksanaan PTM hari pertama terlihat protokol kesehatan diterapkan dengan ketat, yakni mulai dari ketersediaan tempat cuci tangan, cek suhu tubuh hingga membatasi peserta didik dalam ruangan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 22 Banjarmasin, Hadimi, menjelaskan, PTM yang baru saja diterapkan pihaknya sudah mengantongi izin dari seluruh orang tua siswa, khususnya siswa kelas 9.
“Kita juga melengkapi seluruh lokal dengan wastafel yang diletakkan di dalam dan di luar ruang kelas untuk digunakan mencuci tangan,” ungkapnya.
Menurutnya, pola PTM yang mereka jalankan sekarang ini sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19 dan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
“Siswa juga kita wajibkan memakai masker dan tidak boleh lalai dalam menjalankan protokol kesehatan. Seperti edaran yang dikeluarkan Pemko Banjarmasin,” bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini sudah dipersiapkan dengan matang untuk memenuhi protokol kesehatan.
Menurut dia, siswa yang melaksanakan PTN ini hanya kelas 6 SD dan kelas 9 SMP. ‘’Sebab mereka akan melaksanakan ujian akhir sekolah, yakni pada 29 Maret untuk tingkat SMP dan 5 April untuk tingkat SD,’’ ujarnya.
Untuk pelaksanaan PTM ini, imbuh dia, seluruh guru yang mengajar di kelas 6 SD dan kelas 9 SMP divaksin Covid-19.
“Pelaksanaan PTM ini akan terus kita awasi ketat, jangan sampai lengah. Semua harus disiplin jalankan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Terpisah, Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidikan sebelum dilaksanakan PTM pada 22 Maret.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Noorlatifah, Senin, menyatakan, pihaknya ikut memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidikan tingkat SD dan SMP pada 20 Maret lalu.
“Ada 500 guru yang dapat vaksinasi Covid-19 untuk tingkat SD dan SMP sebelum dilaksanakannya PTM ini. Semoga mereka selalu sehat dan terhindar dari penularan Covid-19 saat menjalankan tugas,” harapnya.
Politisi Golkar tersebut juga berharap pelaksanaan PTM berjalan lancar dengan betul-betul menerapkan protokol kesehatan, sehingga tidak menjadi penularan baru virus Corona.
“Jadi ini tugas kita semua untuk mengawasi, jangan sampai lengah sedikit pun,” pintanya.
Menurut Latifah, Komisi IV sebagai mitra Dinas Pendidikan ikut mengawasi pelaksanaan PTM ini, karena penyebaran Covid-19 di Banjarmasin masih tinggi.ant/dya
Editor: Dadang Yulistya