Hari Raya dan Cuti Bersama Pemicu Perekonomian Kalsel Tunjukan Tren Positif

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read
Keterangan Pers Kepala Kanwil Dj Pembendaharaan Kalsel, Syafriadi, dalam publikasi ALCo Regional Kalimantan Selatan.

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Perekonomian nasional menunjukan trend positifnya sampai dengan Bulan April 2024 ini. Tren itu juga membawa Kalsel dengan perekonomian yang semakin baik.

Kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalsel, Syafriadi,
kondisi Peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat menjadi pemicu tumbuhnya perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan bulan ini.

“Peningkatan tersebut diakibatkan adanya momen libur Hari Raya Idul Fitri yang diikuti dengan cuti bersama Pegawai,” ucapnya.

Syafriadi melanjutkan, Indikator-indikator yang menunjukkan keadaan perekonomian Kalimantan Selatan yang positif tersebut antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi Triwulan | 2024 Kalimantan Selatan sebesar 4,96% sedikit dibawah Nasional yang mencapai 5,11%.
2. Tingkat inflasi April 2024 masih terkendali, tercatat sebesar 0,71% (mtm) atau mengalami mengalami inflasi sebesar 3,00% (yoy), sama dengan rata-rata nasional yang mencapai
3,00% juga. Tingkat inflasi tertinggi pada Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar 4,73% (yoy).
3. Surplus perdagangan terus berlanjut di Bulan April 2024.
Neraca perdagangan di Kalimantan Selatan meningkat 2,99% dibandingkan Maret 2024, menjadi
Peningkatan neraca perdagangan peningkatan harga komoditas batubara.US$1.045,98 juta.
disebabkan oleh
4. Kelompok barang dengan ekspor tertinggi masih didominasi oleh bahan bakar mineral/batubara sebesar US$1.095,19 juta.

Baca Juga: 84 Pengelola Perpustakaan Di Kalsel Ikuti Bimtek Oleh Perpusnas RI

“Empat indikator itu yang membawa perekonomian Kalsel terus menunjukan baik,” ucapnya

Ia melanjutkan, Kinerja Belanja APBN, Penerimaan Negara dari PNBP tumbuh Positif Kinerja APBN sampai dengan April 2024, dari sisi pendapatan telah terealisasi sebesar Rp6,71 triliun atau 29,01% dari target. Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023, pertumbuhan negatif 23,06%.

Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan angka pertumbuhan yang
positif yaitu 10,72% dengan realisasi sebesar Rp672,31 miliar. Dari sisi belanja negara, realisasi total belanja negara sebesar Rp13,03 triliun atau 34,26% dari pagu.

Capaian ini meningkat 24,63% dibandingkan tahun lalu. Realisasi Belanja untuk Bulan April 2024 teridi dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp8,96 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp29,09 triliun.

Penjelasan lebih rinci untuk pendapatan negara adalah sebagai berikut: Realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri mencapai Rp5,93 triliun atau 27,63% dari target, terkontraksi sebesar -24,36% (yoy).

Kontribusi terbesar berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp3,88 triliun, kemudian PPN
memberikan kontribusi sebesar Rp1,83 triliun.

Tiga sektor yang memberikan kontribusi penerimaan perpajakan terbesar berasal dari sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi
sebesar 36,5%, kemudian sektor pengangkutan dan
pergudangan sebesar 17,0%, dan sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 15,2%.

Secara kumulatif, sampai dengan Bulan April 2024, mayoritas sektor utama masih tumbuh positif, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Perdagangan Besar, dan Sektor Pertanian, yang mengalami kontraksi.

Penulis : Hamdani

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment