Hindari Penyelewengan Pupuk Lewat Kartu Petani

by baritopost.co.id
0 comments 3 minutes read

Pelaihari, BARITOPOST.CO.ID – Petani-petani di Kabupaten Tanah Laut mendapat atensi dari pihak perbankan, dimana kini telah diluncurkan kartu layaknya ATM dengan fungsinya untuk dapat membeli pupuk yakni Kartu Petani. Dengan catatan petani juga harus terdaftar di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut.

RDKK adalah rencana kebutuhan kelompok tani untuk 1 musim tanam yang disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani, meliputi kebutuhan benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian serta modal kerja, untuk mendukung pelaksanaan RDKK yang dibutuhkan oleh petani.

Sejalan itu Selasa, (15/9) di gedung Sarantang Saruntung kantor bupati Tala dilaksanakan Lounching Kartu Tani serta dilanjutkan dengan Rapat Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3), yang dibuka secara resmi oleh bupati Tala H.M.Sukamta.

Dengan menggesekan kartu layaknya ATM oleh bupati, maka kini petani bisa menggunakan kartu tersebut dalam hal untuk mendapatkan pupuk ataupun benih. Program kartu petani sendiri adalah hasil kerjasama antara Pemkab Tala dan salah satu perbankan.

Dijelaskan Asisten 2 bidang Ekobangkesra Ahmad Khairin yang juga Plt Kadis Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Distanhobun) Tala dalam keterangan persnya, kartu tani ini bisa berfungsi sebagai ATM, bisa sebagai kartu debet dan yang paling penting sebagai kartu untuk bisa menebus atau membeli pupuk bersubsidi.

“Kedepan tengah dibahas bersama pihak perbankan, kalau bisa juga berfungsi sebagai kartu Asuransi Petani dengan syarat memang harus berkelompok. Pupuk bersubsidi tidak bisa dibeli perorangan sehingga harus masuk dalam RDKK yang terkoneksi sampai ke pusat, sehingga dapat diketahui berapa kebutuhan pupuk dan jenisnya,”kata Khairin.

Ia menambahkan, dengan kartu tani ini sangat memperkecil dan meminimalisir kemungkinan terjadinya penyimpangan pupuk bersubsidi, dalam artian tepat sasaran, tepat jumlahnya dan tepat jenisnya juga.

Dalam kebutuhan pupuk oleh petani lewat kartu tani ini dapat diketahui, karena antara pertanian dan holtikultura sangat berbeda-beda akan jenis pupuk dan jumlahnya. Ketika kartu tani digunakan dengan cara digesek, maka akan terpotong dengan sendirinya saldo yang dimiliki petani, termasuk pupuknya yang sudah dialokasikan dalam RDKK jenisnya apa.

Lebih lajnut ia menambahkan, selama masih ada deposit diperbankan, maka ada alokasi yang masih tersisa, dan kartu tani berlaku terus menerus, dan setiap tahunnya dilakukan update data, karena dalam setahun diusulkan kembali serta sangat dinamis dengan kebutuhan yang berbeda-beda.

Kalau kadang terdengar adanya pupuk langka, maka sebenarnya hal itu tidak bagi petani yang tergabung dalam RDKK, karena alokasinya ada. Hanya saja kemungkinan beli pupuknya secara perorangan yang merasakan langka, karena memang peredaran pupuk bersubsidi ini sifatnya tertutup, dia sudah ada alokasinya.

Petani di Kabupaten Tanah Laut sendiri yang masuk dalam RDKK sudah mencapai 100.000 lebih, berharap petani lain segera masuk dalam RDKK, sehingga kebutuhan akan pupuk bersubsidi bisa dijamin oleh Pemerintah, tutup Khairin.

Sementara itu Miskat salah seorang ketua Kelompok Tani Karya Makmur Desa Pemuda Kecamatan Pelaihari dengan 25 orang anggotanya yang sebagian menanam jagung dan padi dengan luasan mencapai 25 hektare mengutarakan, saat ini pupuk Urea dan Poska yang sangat diperlukan dengan banyaknya mencapai 6 ton untuk seluruh anggota.

“Berharap dalam distribusi pupuk ini selalu lancar, karena juga akan meningkatkan produksi jagung maupun padi. Diakui harga jagung pipilan mengalami penurunan antara Rp 2.300 sampai Rp 2.600 per Kg,”ucapnya.

Penulis: Basuki

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment