Historis Semangka, dan Simbol Negara Palestina

by adm barito post
0 comments 1 minutes read
Seorang penjual semangka Palestina mengadakan pertunjukan untuk menarik pelanggan, di sebuah jalan di pintu masuk utara kota Ramallah (foto:istimewa/AFP)

Palestina, BARITOPOST.CO.ID – Dilansir dari berbagai sumber, semangka pertama kali digunakan sebagai simbol Negara Palestina setelah Perang Enam Hari pada 1967 – ketika Israel bertempur dengan negara-negara tetangga, termasuk Mesir, Suriah, dan Yordania.

Kala itu, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di muka umum dalam perbatasannya untuk menutupi nasionalisme Palestina dan Arab.

Baca Juga: Bisa Transfer Tunaikan Zakat Penghasilan ke Bank Kalsel

Untuk mengakali larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan buah semangka yang mereka potong menjadi segitiga karena menyerupai bendera mereka yang mengandung warna-warna merah, hitam, putih dan hijau.

Seperti dilansir bbc.com, pada 1993, Israel akhirnya mencabut larangan pengibaran bendera Palestina sebagai bagian dari Perjanjian Oslo, yang merupakan perjanjian formal pertama yang mencoba menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Bendera tersebut dianggap mewakili Otoritas Palestina, yang mengelola Jalur Gaza dan Tepi Barat. Pada 2007, seniman Palestina, Khaled Hourani, memperkenalkan karya seninya ‘Semangka’ sebagai kontribusi pada buku Atlas Subjektif Palestina.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga, Penyesuaian Turun Harga Pertamax Series dan Dex Series

Tindakan ini menginspirasi banyak seniman lain untuk menciptakan karya seni dengan menggunakan simbol semangka sebagai sarana untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina.

Bahkan, pada 2022, The Sachs Program for Arts Innovation dari Universitas Pennsylvania memberikan penghargaan pada proyek seni berjudul Watermelon Book (Buku Semangka) yang berisi karya dari para seniman, penulis, dan pemikir dari Palestina.

Kini, di era media sosial, saat penyebaran konten Palestina kerap kali disensor termasuk bendera Palestina, gambar irisan semangka semakin sering digunakan kalangan pro-Palestina. (*)

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment