Ingatkan UMKM Profesional Kelola Keuangan Usaha

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Divisi Kelompok Bisnis Mikro Kecil dan Konsumtif Bank Kalsel Muhammad Aris Zulkarnain mengingatkan, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Banua untuk pandai dalam mengelola keuangan usaha mereka.

Hal ini karena sudah banyak sekali contoh UMKM yang usahanya tidak berkembang dan bangkrut kemudian, akibat tidak dapat mengelola keuangan usaha mereka secara sehat dan profesional.

Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi pembicara tentang belajar mengelola keuangan usaha pada even Sosialisasi Program Kemitraan dan Pelatihan UMKM Kalsel dengan tema “Naik Kelas UMKMnya, Maju Ekonomi Banua” yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Ekonomi (FWE) Kalsel, Sabtu (13/7) di Aula Kantor Pusat Bank Kalsel.

“Bagaimana caranya agar pandai mengelola keuangan usaha Anda. Salah satu cara sederhananya adalah dengan mulai memisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha,” tegasnya.

Dengan memisahkan hal tersebut, kita pun dapat lebih mengetahui keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dirintis. Selain itu kita juga bisa menghindari terpakainya modal usaha untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif.

“Kalau dipisah tadi kita juga akan mudah membuat pelaporan keuangan usaha yang akan berguna nantinya saat mencari tambahan modal di lembaga keuangan,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini dirinya juga mengingatkan agar pelaku UMKM yang menambah modal usaha dengan berhutang, tidak berhutang lebih dari 40 persen dari pendapatan usahanya. Karena jika memaksakannya bisa membuat keuangan usaha hingga pribadi menjadi kurang sehat.

 

Bank Kalsel sendiri memiliki banyak sekali skema pembiayaan kredit bagi pelaku UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mulai dari KUR mikro dengan pinjaman maksimal Rp25 Juta dengan waktu pinjaman hingga 3 Tahun, hingga KUR Kecil dengan pinjaman mulai dari Rp25 – Rp500 juta dengan waktu pinjaman hingga 5 Tahun.

“Dari data yang kami miliki ada sekitar 3.000 rekening kredit KUR yang terdaftar di Bank Kalsel. Dari 3.000 rekening tersebut kredit yang bermasalah hanya kurang dari 1 persen,” ungkapnya.

Sekretaris FWE Kalsel Arief Rahman berharap, materi belajar mengelola keuangan usaha yang dibawakan oleh Bank Kalsel dapat memberikan pengetahuan baru bagi pelaku UMKM di Banua dalam mengelola keuangan usahanya agar lebih sehat dan profesional.

Menurutnya, pengembangan UMKM sendiri kini menjadi fokus FWE Kalsel sebagai salah satu cara pihaknya dalam rangka mendorong sektor-sektor alternatif baru penggerak ekonomi di Kalsel bisa tumbuh berkembang. Hal itu sebagai langkah antisipasi agar kedepannya Provinsi Kalsel tidak terus-terusan ketergantungan penggerak ekonominya dari sektor pertambangan. Afdi

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar