Banjarmasin, BARITO – Muaythai Banjarmasin sukses meloloskan satu atlet pada babak kualifikasi dan menjadi kontestan
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua. Hasil tersebut memotivasi untuk terus mencetak bibit-bibit berprestasi lebih banyak lagi.
Diperhelatan Pra PON di Jakarta, ada dua atlet Banjarmasin yang memperkuat kontingen Muaythai Kalsel. Mereka itu, Krisna Indra Sakti (kelas 60 kg putra) dan Muhammad Barley yang turun di katagori junior.
“Atlet Muaythai Banjarmasin berhasil mempersembahkan perunggu yang ditorehkan Barley pada Pra PON. Barley merupakan atlet muda yang diharapkan bisa lebih berprestasi lagi,” ungkap Ketua Muaythai Banjarmasin, H Aftahuddin, kemarin di Banjarmasin.
Untuk menunjang latihan para atlet Muaythai Banjarmasin, lanjutnya, telah membeli peralatan yang akan dipasang di Dojo Wisata Kuliner KWK, Jalan Brigjen Hasan Basri Banjarmasin. “Semua peralatan tanding dan matras sudah datang. Sekarang tinggal dipasang untuk memulai latihan intensif,” katanya.
Sarana prasarana yang baru dimiliki Muaythai Banjarmasin, set rantai matras dengan ukuran lebih 50 x 50 meter. Kemudian sarung tinju (glove) sebanyak 9 buah, puching pad 4 buah, kicking 4 buah, Bally pad 4 buah, sandsack sebanyak dua buah. “Sarana dan prasarana tersebut juga ada bantuan dari KONI Banjarmasin,” bebernya.
Dengan adanya penunjang latihan ini, memudahkan atlet dalam mendalami olahraga beladiri asal Thailan. “Target kita prestasi Muaythai kedepan akan lebih baik lagi dengan mencetak atlet sebanyak-banyaknya karena kita sudah memiliki pelatih berpengalaman,” ucapnya.
Diketahui Kalsel hanya meloloskan 1 atletnya untuk berlaga di PON Papua melalui, Abdul Rozak yang bermain di kategori wujru dan menyabet medali perak atau peringkat kedua.
Kualifikasi Kalsel berada di zona tengah yang tergabung dengan 11 provinsi lainnya. Sementara itu
atlet lainnya Nike berada di peringkat tiga (perunggu). Begitu juga dengan Mustaqimah di kelas 54 kilogram serta Barley di kelas 73 kilogram.
Penulis: Tolah