Banjarmasin, BARITO – Ananda Oktviani (25) kembali menangis meski hal itu ditutupinya dengan kacamata hitam yang dikenakannya, Kamis (14/4/2022) siang. Tepat sekitar pukul 12.00 Wita jenazah ayahnya bernama Rahmat Robianor (47) yang turun dari kamar mayat RSUD Ulin Banjarmasin dimasukkan ke ambulan AlJihad untuk diantar ke rumah duka.
Putri satu-satunya dari korban tenggelam di Pelabuhan Bawang Sungai Martapura itu ditemukan, Rabu siang, mengingatkan kembali akan masa hidup pria pekerja serabutan itu. ” Memang agak beda penampilan ayah dalam dua pekan ini, baru potong rambut dan pakai kemeja baru,”bebernya didampingi bersama dua kakak ipar dan pamannya.
Warga Jalan Djok Mentaya Gang Mandor Kelurahan Mawar Banjarmasin Tengah itu, terakhir bertemu malam itu, ketika Ananda baru datang ke rumah, sementara ayahnya baru pergi. “Jadi kami ketemunya di halaman rumah,”tutur karyawan toko baju du Duta Mall ini.
Seperti dikerahui emuan mayat di Pelabuhan Bawang Sungai Martapura Kelurahan Mantuil Banjarmasin Selatan , Rabu (13/4/2022) siang sekitar pukul 15.00 Wita kemarin.
Ananda mengatakan, ayahnya diajak teman korban bernama Muhyar pergi naik kapal karena ada pekerjaan. Muhyar sendiri juga tenggelam dan saat ini masih dicari di sungai tersebut.
Menurut Ananda, ayahnya itu sudah lama pisah dengan ibu itu sempat pamit kerja sama ibunya Mariatul Wahidah (68). “Nenek saya tuba-tiba ada perasaaan tidak enak hati sejak Senin malam pergi ayah,”singkatnya segera menguburkan ayahnya
di Alkah keluarga kawasan Lapangan Golf Banjarbaru.
Seperti diketahui, awalnya korban merupakan tanpa identitas. Pihak relawan dan kepolisian menemukan
Identitas ponsel android dan ponsel GSM serta kunci kendaraan jenis Honda. Di samping itu juga ada minyak harum, masker dan mancis. Dari baju kaos warna hijau bertuliskan Raider Of Abdarel Hard Worker dan gambar motor jenis CB.
Mayat mengapung pertama kali dilihat Amat warga setempat. Lalu kepada warga dilaporkan ke pihak Basarnas hingga petugas relawan langsung mengevakuasi mayat tersebut.
Penulis: Arsuma Editor: Mercurius