Banjarmasin, BARITO – Setelah berpromosi selama beberapa hari di sosial media dan memperkenalkan koleksinya pada acara fashion show di Duta Mal, Minggu (5/12/2021) malam, kini Senin (6/12/2021) pagi, Intalu, brand fashion lokal ini resmi membuka tokonya di Jalan Gatot Subroto.
Pembukaan perdana dilakukan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, M Syarifuddin yang ditandai dengan pengguntingan pita di depan pintu masuk toko, didampingi Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan disaksikan undangan dari media, pelaku usaha pariwisata dan anggota legislatif.
Owner Intalu, Achmad Bayu Chandrabuwono mengungkapkan, kata “intalu” atau telur mengandung filosofi sesuatu yang tumbuh dari dalam dan memiliki kekuatan untuk keluar dari cangkangnya untuk semakin bertumbuh.
“Makna dari merk Intalu adalah adanya kekuatan dari dalam yang berhasil memecahkan lapisan luarnya yang keras dan keluarlah anak ayam atau itik, kemudian beranak pinak. Mudah-mudahan bisnis kita juga seperti itu,”harap Bayu yang menjabat Direktur Utama PT ABC TAMA Production.
Brand Intalu memiliki tagline #UrangBanuaHarat, yang artinya Orang lokal (Kalsel) itu hebat. Hal ini juga bertujuan untuk menebarkan semangat kepada masyarakat agar bangga dengan daerah dan produk lokal, sesuai slogan produk ini yakni “Kebanggaan Baru Banua”.
Ciri khas atau keunikan dari Intalu terlihat dari kalimat berbahasa Banjar di setiap produknya, yang meliputi beragam jenis dan modep kaos, tunik, terusan (dress), topi, tas, sandal dan sebagainya.
Misalnya ada kaos oblong bertuliskan “Cangkal Becari” yang berarti “ulet mencari nafkah”, “Lain lakian engken” (bukan laki-laki pelit), Sobat Bungas (sahabat yang tampan/cantik).
“Harga yang kami tawarkan terjangkau, mulai Rp 70 ribu sampai Rp 180 ribu dan selama grand opening ini, ada diskon 25 dan 50 persen,” ujar Bayu yang juga memasarkan Intalu secara online.
Promosi Wisata dan Membawa Manfaat
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, M Syarifuddin menyambut baik kehadiran Intalu. “Ini menjadi bagian dari promosi terhadap ciri khas Kalsel. Kalau di Jogja, pengunjung berbelanja oleh-oleh atau produk lokal di Dagadu, di Bali ada Joger, maka di Banjarmasin ada Intalu,”cetusnya.
Dia berharap, Intalu dapat bermitra dengan pelaku pariwisata misalnya asosiasi perhotelan, pelaku usaha perjalanan wisata dan sebagainya, sehingga produk lokal semakin digemari dan menarik orang luar untuk berkunjung ke Kalsel.
Senada dengan Syarifuddin, Wakil Ketua HIPMI Kota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan menyambut gembira dan berharap Intalu membawa manfaat bagi kemajuan Kalsel, khususnya membuka lapangan kerja dan mengangkat UMKM.
“Pesan saya, jangan hanya mengejar keuntungan. Tidak semua usaha menghasilkan materi. Kalau semua berpikiran ingin menghasilkan materi, kalau rugi, kita tidak mau lagi melanjutkan usaha,” ungkapnya.
Wakil Walikota Banjarbaru periode 2015-2020 itu berpesan, dalam berbisnis, ada prinsip yang bisa diraih selain materi. Prinsip itu yang pertama adalah beramal, artinya jadikan usaha sebagai amal. Kedua, nama baik dan ilmu, artinya membuka usaha sama dengan membawa nama baik dan menambah ilmu. Ketiga, silaturahmi. “Jadikan usaha sebagai sarana menambah teman. Jangan sampai ketika menjadi pengusaha, kawan malah berkurang. Artinya, dengan berusaha, kita membawa manfaat bagi orang lain,misalnya membuka lapangan kerja,”katanya.
Penulis: Cynthia