Dalam reses anggota DPRD Tala terungkap tentang minimnya perhatian Pemkab terhadap desa yang paling dekat dengan pusat pemerintahan.(foto baz/brt)
Pelaihari, BARITO – Ironis, saat anggota DPRD Tala dari komisi 2 melakukan reses ke Desa Balirejo Rt 27 Kelurahan Angsau yang merupakan desa paling dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Tanah Laut masih belum maksimal mendapat perhatian dari Pemkab tentang keadaan desa tersebut, Selasa (11/12).
Reses yang dilakukan Malik anggota komisi 2 DPRD Tala dari partai Nasdem ini pun mendapatkan PR untuk selanjutnya ia bawa ke dalam rapat pembahasan hasil reses di DPRD.
Tentang keadaan kondisi desa yang paling dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Tanah Laut itu dengan gamblang di utarakan warga saat reses.
Korib, warga Desa Balirejo Rt 17 menuturkan keadaan jalan yang kondisinya tidak senyaman yang di bayangkan, padahal paling dekat dengan pusat pemerintahan, dimana ada 3 buah jalan yang sebagian tidak memiliki drainase, al hasil ketika hujan maka air hujan pada lari ke halaman rumah warga, atau bisa di katakan desa menjadi tumpukan air hujan.
Ia menambahkan, desa sendiri belum memiliki sarana ambulan, sehingga di saat ada warga yang meninggal mau di tandu jaraknya sangat jauh ke pemakaman.
“Pada lahan pemakaman di wilayah Desa Angsau sebagai tetangganya Desa Balirejo juga sudah mulai banyak penghuninya, sehingga ada tawaran lahan seluas 2 hektar di Desa Balirejo untuk di jadikan lokasi makam, hanya saja butuh adanya pagar keliling dan berharap Pemkab yang membngunkan pagarnya,”kata Korib.
Warga pun memanfaatkan moment reses untuk menumpahkan keluhan mereka menyangkut sarana publik. Seperti di utarakan Dayat warga setempat yakni soal drainase, pada kondisi 3 buah jalan yang ada sepanjang kurang lebih 600 meter di Rt 17 b, belum ada drainasenya.
Sementara dari unsur kepemudaan angkat bicara menyuarakannya dalam reses.
Subur, salah seorang dari kalangan anak muda setempat hanya meminta kepada anggota dewan agar bisa memberikan pasir untuk lapangan voli, sebab kalau hujan lapangan pun menjadi becek.
“Kalau berkenan juga ada tambahan untuk bola voli,”kata Subur.
Terhadap semua aspirasi yang di utarakan warga, Malik selanjutnya akan membawanya ke dalam rapat bersama hasil reses yang dilakukan selama 4 bulan sekali.
Malik mengatakan, soal adanya ambulan seharusnya dalam Musrenbang di Kelurahan lalu ada di masukan, karena lewat dana desa di perbolehkan untuk di belikan ambulan.
Malik juga menjelaskan ke warga bahwa reses adalah kewajiban bagi anggota DPRD di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. Reses bukanlah paner muka, dan bukan kampnye dan kampanye sendiri juga nanti ada saatnya.
“Cukup miris juga sebagai desa yang paling dekat dengan pusat pemerintahan masih belum terlihat perkembngannya, sangat jauh beda dengan kondisi desa lain yang malah jauh dari pusat pemerintahan, itu makanya lewat reses apa yang menjadi ketertinggalan itu bisa di perhatikan, dan memilih reses di Desa Bairejo karena juga prihatin,”kata Malik. baz