Pelaihari, BARITO – Pidato Presiden Joko Widodo tanggal 16 Agustus 2017 lalu yang menyebutkan Indonesia darurat narkoba. Terbukti untuk sebuah kabupaten yang mencapai 3.613,35 km persegi atau 9,71 persen dari luas dari provinsi Kalsel jumlah klien rahabilitasi di klinik Pratama Badan Nasional Narkotika (BNNK) Tala berdasarkan jenis pekerjaan dan keadaan per 30 November 2019 didominasi pelajar.
Kepala BNNK Tala M Faisal Sidiq menyebutkan jumlah pasien rehabilitasi pelajar sebanyak 24 orang (79,59 persen) , ASN 2 orang (5,88 persen), Polisi 1 orang (2,94 persen), Swasta 3 orang (8,82 persen) dan tidak bekerja 1 orang (2,94 persen). “Ini menjadi tantangan bagi kami guna jemput bola untuk melakukan sosialisasi lebih gencar lagi” dalam ekspos tahunan BNNK Tala di halaman Pertasi Kencana Pelaihari, Rabu (4/12/2019).
Kabupaten Tala yang terbagi atas 11 kecamatan dan 135 desa, tentulah menjadi tantangan bagi BNNK Tala untuk terus gencar memberantas sekaligus sosialisasi bahaya Narkoba.
Diakuinya narkoba saat sekarang sudah merabambah sampai ke desa-desa terpencil.
Di jelaskan Sidiq, BNNK Tala sendiri kini memiliki20 orang relawan yang baru dibentuk.
Dia menyebutkan kasus narkoba yang ditangani selama 3 tahun terakhir dari 159 kasus tahun 2017,tahun 2018 sebanyak 101 kasus, tahun 2019 naik jadi 112 kasus, dan untuk barang bukti narkoba dari tahun 2018 sampai 2019 yakni eclxtasi 76 butir, sabu 479,53 gram, dan daftar G 995 butir.
“Klinik Napza di beberapa Puskesmas sebagai perpanjangan tangan BNN di wilayah kecamatan. Dan yang perlu di tekankan banyak salah persepsi tentang rehabilitasi akan di tangkap,tapi justru BNN meleindungi korban dari penyalahgunaan narkoba,”tutup Sidiq.
Penulis: Basuki
Editor : Mercurius