Jadi Korban Penganiayaan, Pengawas Lapangan Asosiasi Truk Lapor Polisi

BERIKAN KETERANGAN-Rahmad selaku korban bersama sopirnya anggota Aptrindo-Alfi/Ilfa saat memberikan keterangan terkait penganiayaan soal masuk biaya di pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Rabu (24/2/2021).(foto:ist)

Banjarmasin, BARITO – Seorang pria bernama Rahmad Dahlan (51) menjadi korban penganiayaan di tempat kontainer Meratus, Pelabuhan Trisakti, Jalan Lumba-Lumba, Banjarmasin Barat, Rabu (24/2) kemarin.

Pengawas lapangan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia/Indonesian Logistics Forwarders Association (Aptrindo-Alfi/Ilfa) itu pun mengadukan ke Polsek Kawasan Pelabuhan dan Laut (KPL).

Lantaran korban mengalami memar karena diserang dan dipukul pelaku dari belakang tanpa diketahuinya. Penganiayaan itu dipicu persoalan pungutan masuk Pelabuhan. Sementara pelaku diduga bernama Wahid Hasyim alias Ami Anang, salah satu anggota DPD Organda.

Bermula saat seorang sopir anggota Aptrindo-Alfi/Ilfa dimintai biaya oleh pelaku,
Ia tak mau bayar. Karena dirinya bukan anggota Organda.

Selanjutnya sopir itu protes dan menghubungi korban, lalu Rahmad Dahlan datang dan menengahi persoalan itu. Sebaliknya pelaku marah kepada korban.

“Saya menjelaskan pihak DPD Organda tak boleh mengambil iuran kepada anggota kami. Hingga pelaku marah dan mengancam saya,” katanya kepada wartawan.

Cekcok mulut pun terjadi dan saat korban membelakangi pelaku rupanya langsung diserang dari belakang. Korban diserang pelaku menggunakan parang yang masih bersarung.

“Saya ketika itu berbalik badan hingga pelaku kembali memukul saya dengan tangan di pipi sebelah kanan. Setelah itu pelaku sempat menarik parang dari sarungnya,” katanya.

Beruntung ketika pelaku mencabut parang dari sarung, mereka dilerai teman pelaku. “Saya ditarik temannya sesama anggota Organda dan dibawa ke posko mereka, tak jauh dari pelabuhan,”bebe Rahmad.

Korban kemudian keluar dari posko dan dirinya hendak melaporkan insiden penyerangan itu polisi. Tapi dihalang-halangi oleh teman pelaku tadi.

“Mereka menyebutkan di posko sudah ada polisi. Tapi saya tak melihat ada yang berseragam di situ,” kata korban. Dia mengaku ditekan pelaku yang turut ada di posko tersebut, yang akan menganiaya lagi bila ketemu.

Cekcok terhenti karena teman korban dari Aptrindo-Alfi/Ilfa datang menjemputnya dan melaporkan ke polsek terdekat. Akhirnya pelaku langsung diamankan pihak kepolisian tak lama usai kejadian.

Ketua Aptrindo-Alfi/Ilfa, Ali Musa Siregar menyesalkan kejadian penganiayaan itu.
“Jadi saya tak mau peristiwa itu terjadi lagi. Seharusnya bisa diselesaikan dengan baik-baik,”terangnya.

Kanit Reskrim Polsek KPL Polresta Banjarmasin Ipda Risky Nugra Ramadhan saat dihubungi via ponsel tidak ada diangkat. Bahkan sudah ditelpon via aplikasi medsos WhatApp oleh beberapa wartawan juga tak diangkat.

Penulis: Arsuma
Editor : Mercurius

Related posts

Cinta Segitiga Sesama Jenis Berakhir Duel Maut Remaja Vs Pemuda di Tarakan

Dianiaya Tetangga yang Diduga Mabuk di Belitung Darat, Ayah dan Anak Mengalami Luka Tusuk

Polresta Banjarmasin Tingkatkan Patroli Jaga Kondusifitas Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada Serentak 2024