Banjarmasin, BARITO – Minuman herbal dipercaya ampuh mencegah penularan virus Covid-19 juga membantu proses penyembuhan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mengeluarkan edaran tentang tantang tanaman obat.
Surat bernomor HK.02.02/IV.2243/2020 tentang pemanfaatan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan dati Direktorat Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI itu memuat berbagai macam ramuan tradisional.
Sedikitnya ada enam ramuan tradisional yang seluruhnya berbahan dasar tanaman khas yang tumbuh di tanah Indonesia. Mulai dari bahan pegagan, jahe merah, temulawak, gula aren, kencur, daun kelor, bawang putih tunggal, madu, jeruk nipis, kayu manis, kunyit dan lengkuas.
Apa yang dipaparkan dalam SE itu, ternyata sudah ada warga yang mengamalkan ramuan tersebut di kesehariannya. Bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19.
Agus salah satu warga Banjarmasin menyatakan sudah terbiasa mengkonsumsi herbal seperti jahe merah dan madu.
“Jahe merah kami biasanya mengkonsumsinya setiap pagi dan malam hari sebelum tidur. Alhamdulillah sangat membantu daya tahan tubuh dari penyakit termasuk corona,” ujarnya.
Senada juga diucapkan Mutia bahwa jahe merah membantu meningkatkan imun. Ia dan keluarganya rutin meminum ramuan yang diolahnya sebagai minuman santai pelengkap teh dan kopi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi juga menyataka demikian, seluruh ramuan yang tertulis dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Bambang Wibisono pada 19 Mei 2020 yang lalu itu dibenarkan keampuhannya oleh
“Iya, memang benar. ramuan itu tidak hanya untuk menghindari paparan Covid-19,” ungkapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Selasa (25/05) siang.
Ia mengatakan, bahwa ramuan herbal tersebut sebenarnya dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Khususnya ramuan tradisional yang terbuat dari jahe merah.
“Walaupun mengkonsumsi itu, tidak ada jaminan bisa terhindar atau aman dari Corona. Tapi jahe memang diakui bisa meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus ataupun penyakit lainnya,” jelasnya.
Pria dengan sapaan Machli itu mengaku, bahwa dirinya juga mengkonsumsi ramuan herbal itu setiap hari. Baik di rumah maupun di kantor tempat ia bekerja.
“Dua kali sehari saya minum ramuan herbal (dari jahe) itu,” ujarnya.
Menurutnya, sejak pandemi Covid-19 melanda, jamu-jamuan tradisional berbahan dasar tumbuhan jenis rimpang yang mampu memberikan sensasi hangat dalam tubuh itu memang sedang populer untuk dikonsumsi masyarakat.
“Ramuan ini memang diakui keampuhannya, makanya minuman jahe banyak dikonsumsi warga untuk menjaga daya tahan tubuh,” tukasnya.
Menurutnya, SE tersebut menjelaskan bahwa pemerintah mengakui sumber daya alam khususnya tumbuh tumbuhan yang dimiliki oleh Indonesia memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan.
“Tidak hanya sekedar untuk meningkatkan daya tahan tubuh, bahkan diakui juga sebagai upaya penyembuhan,” tandasnya .
Disamping itu, pada Selasa (25/05) pihaknya menerima tamu dari pihak Kementerian Kesehatan yang mengurusi bidang Kastrat. Yakni dokter Dita bersama timnya.
Ia menceritakan untuk mendukung pengembangan ramuan herbal itu pihaknya membawa Tim Kemenkes ke beberapa tempat, tujuannya tidak lain agar ramuan herbal itu bisa mudah didapat dan dikonsumsi masyarakat.
“Mereka (tim Kemenkes) akan merencanakan pembangunan griya sehat berupa tanaman obat keluarga di beberapa kawasan, salah satunya di Alalak Tengah dan Alalak Selatan. Semoga ini didukung oleh Pemerintah Kota (Pemko),”
Penulis: Hamdani