Banjarmasin, BARITO – Tren aduan masyarakat Kota Banjarmasin semester pertama tahun ini cenderung pada infrastruktur. Persoalan jalan dan drainase yang paling banyak diadukan warga.
Hal tersebut ditemui pada Kanal aduan di Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) Baiman.
Fungsional Pranata Humas, sub kordinator Monitoring Opini dan Aspirasi Masyarkat, Diskominfotik Kota Banjarmasin, Nofre Gitayanti, mengatakan, semester pertama ini sedikit nya ada 142 aduan yang masuk di laman website yang ia kelola. Data itu masuk mulai Januari hingga Juni lalu.
Diantarnya itu ada 26 aduan mengarah kepada infrastruktur. Paling banyak soal jalan rusak, kemudian fungsi drainase.
Meskipun demikian, tren aduan itu sudah ditindaklanjuti oleh instansi terkait yakni Dinas PUPR Kota Banjarmasin.
“Semester pertama ini ada 142 aduan, 26 nya ada pada PUPR soal permintaan perbaikan jalan dan drainase,” katanya saat ditemui di Balai Kota Banjarmasin, Kamis (7/7).
Nofre melanjutkan, tren kedua setelah infrastruktur adalah terkait materi penerangan jalan umum (PJU) dan lalu lintas jalan.
Selanjutnya, materi hal pendidikan dan juga terkait gaji guru PPPK yang sempat terlambat ditransfer kepada yang bersangkutan. Selanjutnya lagi adalah terkait persampahan yang menurutnya selalu hadir dalam tren aduan.
“PJU, Gaji PPPK, dan persampahan juga mengkuti tren aduan,” ujarnya.
Tentang jumlah aduan tersebut, bagi Novre merupakan bentuk kepercayaan masyarakat yang mengadu di laman website milik Diskominfotik itu.
Aduan tahun ke tahun sesusai data yang direkam pihaknya cenderung naik. Tahun ini saja misalnya, sama di semester pertama angka aduan di aplikasi Lapor naik signifikan.
“Naiknya angka aduan masyarakat di aplikasi LAPOR, itu artinya masyarakat semakin percaya menyampaikan aspirasinya. Dengan itu juga, Pemerintah Kota mudah untuk melakukan tindaklanjut keluahan di masyarakat,” bebernya.
Penulis : Hamdani