Jangan Kendor, Kematian akibat Corona di Kalsel Masih Tinggi

by baritopost.co.id
0 comments 5 minutes read

Monev Covid, Forkopimda Sambangi Kabupaten

Rantau, BARITO – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke daerah, Selasa (3/11) pagi.

Monev dipimpin Plt Gubernur Kalsel Rudy Resnawan, bersama Kapolda Irjen Pol Nico Afinta dan Danrem 101/Antasari Brigjen Firmansyah.

Sejak pukul 08.00 Wita,  Rudy Resnawan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berangkat  dari kediaman Wakil Gubernur di Banjarmasin menuju kabupaten.

Tiba di Kabupaten Tapin, tepatnya di Kota Rantau, Plt Gubernur dan Forkopimda Kalsel mengadakan rapat dengan Bupati Tapin M Arifin Arpan dan jajaran di aula Kabupaten Tapin.

Rudy Resnawan menilai, upaya penanganan virus Corona atau Covid-19 di Tapin sudah cukup baik dengan tingkat kesembuhan 95 persen dan tingkat kematian 2,6 persen.

“Saya mengapresiasi penanganan Covid di Tapin yang selaras dengan penanganan oleh Satgas Penanganan Covid di  Provinsi Kalsel. Saya harap Satgas Covid di Tapin terus melakukan pengendalian penularan Covid. Jangan sampai semangat malah kendor,” harapnya.

Rudy mengingatkan, angka kematian akibat Covid-19 di Kalsel masih cukup tinggi, yaitu 4,10 persen atau masih di atas rata-rata nasional.

‘’Meski dalam hal tingkat kesembuhan Covid Kalsel sudah mencapai 90 persen,’’ ujarnya.

Untuk itu, Rudy mengatakan,  operasi yustisi tetap dilaksanakan sebagai penegakan disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.

“Komunitas-komunitas perlu dilibatkan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan,” tambahnya.

Di bidang ekonomi, Pemprov Kalsel mendukung upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan Pemkab Tapin. Upaya pemulihan ekonomi dilakukan melalui program padat karya maupun bantuan sosial.

Kapolda Kalsel, Irjen Pol. Nico Afinta mengatakan, jajarannya telah melaksanakan peningkatan kapasitas rumah sakit, rumah isolasi di Sekolah Polisi Negara (SPN), kampung tangguh, operasi disiplin gabungan, pencegahan dan sosialisasi melalui komunitas, serta pendampingan untuk melakukan efisiensi anggaran.

“Saya usulkan juga ada lomba inovasi penanganan Covid di Kalsel,” katanya.

Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dipimpin Plt Gubernur Kalsel, H Rudy Resnawan melakukan pertemuan dengan Bupati HSS, Achmad Fikry dan Wakil Bupati Syamsuri Arsyad beserta SKPD Pemkab HSS di pendopo Kabupaten HSS di Kota Kandangan.(foto ist/brt)

Danrem 101/Antasari,  Brigjen Firmansyah menambahkan,  sinergitas sangat penting dibangun dalam penanganan Covid-19.

“Kita saat ini melakukan perubahan perilaku di era adaptasi kebiasaan baru. Sehingga perlu menjalankan protokol kesehatan. Dan, bahkan protokol kesehatan dijadikan kebutuhan di masyarakat. Karena, ini langkah penting memutus mata rantai penularan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Bupati Tapin Arifin Arpan memaparkan,  hingga saat ini dana penanganan Covid-19  dari APBD Tapin sudah digunakan Rp 30 miliar.

Dana tersebut masih berjalan sampai akhir Desember nanti. Diperkirakan dana terpakai sampai Rp 50 miliar.

“Selain itu, juga digunakan dana insentif daerah Rp14 miliar dan Rp8 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pemulihan ekonomi, bansos maupun program padat karya,’’ ujarnya.

Program padat karya yang dilakukan, imbuh Arifin, yaitu bedah rumah tak layak, pembuatan jembatan dan pembersihan sungai di empat desa. ‘’Semua melibatkan masyarakat,” ujarnya.

Untuk  tes swab  massal yang sudah dilakukan,  menurut Arifin, hasilnya ada 429 orang positif dari total 2.117 orang atau sebesar 20 persen.

“Di Tapin juga dibentuk kampung tangguh 8 buah dan melakukan operasi yustisi penggunaan masker,” katanya.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Rudy Resnawan menyerahkan  bantuan 1.500 masker kepada Pemkab Tapin yang diterima Bupati Arifin Arpan.

Monev dilanjutkan dengan meninjau lokasi rumah isolasi berkelompok (RIB) di SKB Tapin.

Ikut serta dalam giat Monev, Kepala BPBD Kalsel Mujiyat, Kadinkes M Muslim, Kadinsos Kalsel Hj Siti Nuriyani dan Karo Umum Setdaprov Kalsel M Rusli

Setelah di Tapin, Satgas Penanganan Covid 19 dan Forkopimda Kalsel melaksanakan monev di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa (3/11).

Rombongan monev melakukan pertemuan dengan Bupati HSS Achmad Fikry dan Wakil Bupati Syamsuri Arsyad beserta SKPD  di pendopo Kabupaten HSS, Kota Kandangan.

Rudy mengucapkan  terima kasih kepada Satgas Covid-19 HSS yang telah berupaya maksimal dalam penanganan wabah Covid-19 di daerahnya. “Namun perlu digarisbawahi, persentase kematian akibat Covid di HSS tergolong tinggi yakni sekitar 7 persen atau di atas rata-rata Kalsel maupun tingkat nasional,” katanya.

Karena itu, Rudy menilai perlunya melakukan langkah identifikasi memilah antara OTG (orang tanpa gejala)  dan terpapar Covid-19  disertai komorbid. Bagi yang komorbid perlu tindakan intensif di rumah sakit, sementara OTG ditangani di karantina khusus.

“Tak ada istilah menyerah untuk memutus mata rantai penularan Covid. Terus semangat jangan kendor tugas kita saat ini mencegah kematian sekaligus menekan angka positif Covid,” ujar Rudy.

Bupati HSS Achmad Fikry mengatakan, tingkat kesembuhan Covid-19 di HSS sebanyak 88 persen atau 417 orang dari 469 kasus positif .

Sementara tingkat kematian 7 persen atau 33 orang.

“Satgas Covid HSS terus bergerak melakukan upaya memutus mata rantai penularan, seperti penegakkan disiplin protokol kesehatan, sosialisasi dan edukasi hingga tingkat desa, kegiatan tes swab massal, dan lainnya,” kata Fikry.

Sekda HSS M Noor menambahkan, jumlah dana terserap dari APBD untuk penanganan Covid sekitar Rp30 miliar, dari Rp218 miliar yang dianggarkan.

Ada dua rumah sakit milik Pemkab HSS yang digunakan untuk penanganan Covid, yaitu RS Hasan Basry dan RS Daha Sejahtera.

Kapolda Nico Afinta, mengapresiasi tindakan tanggap Pemkab HSS dalam penanganan Covid.

“Pemkab HSS adalah daerah pertama di Kalsel yang mengeluarkan peraturan bupati untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan di masyarakat,” katanya.

Sementara, Kadinkes Kalsel HM Muslim dalam pertemuan itu mengungkapkan, HSS berada nomor 2 tertinggi setelah HST  untuk tingkat kematian akibat Covid-19 di Kalsel.

“Lakukan pemilahan terhadap kelompok umur  dan pasien dengan komorbid yang bereisiko meninggal, sehingga dapat ditangani lebih awal untuk mencegah kematian akibat Covid,” sarannya.

Usai pertemuan, Rudy Resnawan  menyerahkan bantuan 1.500 masker untuk Pemkab HSS. 

Penulis: Cynthia

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment